Lelang Tujuh Surat Utang Negara, Pemerintah Raup Rp 17,05 Triliun

Rabu, 18 Maret 2020 11:11 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meraup Rp 17,05 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara pada Selasa, 17 Maret 2020. Adapun seri yang dilelang antara lain adalah seri SPN12200619, SPN12210304, FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076.

"Penawaran dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia," tertulis dalam keterangan resmi Direktorat Surat Utang Negara dalam laman djppr.kemenkeu.go.id, Selasa, 17 Maret 2020. Adapun penawaran yang masuk tercatat lebih dari Rp 51,3 triliun.

Sebagai rinciannya, penawaran yang masuk untuk SPN12200619 adalah 11,24 triliun dengan yield tertinggi yang masuk 3,2 persen dan yield terendah 2,6 persen. Dari penawaran tersebut, yield rata-rata yang dimenangkan untuk seri dengan tanggal jatuh tempo 19 Juni 2020 adalah sebesar 2,76 persen. adapun jumlah nominal yang dimenangkan adalah Rp 3,1 triliun.

Selanjutnya, penawaran untuk SPN12210304 adalah 18,2 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 3,35 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp 6,4 triliun. tanggal jatuh tempo dari surat utang ini adalah 4 Maret 2021.

Seri FR0081 mendapat penawaran Rp 10,412 triliun. dari penawaran yang masuk yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 6,71 persen dengan tingkat kupon 6,5 persen. Jumlah nominal yang dimenangkan adalaj Rp 3,5 triliun dengan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2025.

Advertising
Advertising

FR0082 mendapat penawaran hingga Rp 7,43 triliun. Dari penawaran itu, yield rata-rata yang dimenangkan adalaj 7,47 persen dengan tingkat kupon 7 persen. Jumlah nominal yang dimenangkan untuk surat utang yang akan jatuh tempo pada 15 September 2030 itu adalah sebesar Rp2,6 triliun.

Berikutnya seri FR0080 mendapat penawaran total sekitar Rp 2 triliun. Yield rata-rata untuk surat utang dengan tingkat kupon 7,5 persen itu adalah 7,69 persen. Surat utang yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2035 dimenangkan dengan jumlah nominal Rp 0,85 triliun.

Seri FR0083 ditawar dengan jumlah Rp 1,26 triliun. Yield rata-rata yang dimenangkan adalaj 7,84 persen dengan tingkat kupom 7,5 persen. Surat utang yang jatuh tempo 15 April 2040 itu dimenangkan dengan nominal total Rp 0,6 triliun.

Adapun surat utang seri FR0076 hanya mendapat penawaran Rp 0,75 triliun. Pemerintah memutuskan untuk tidak mengeluarkan pemenang lelang untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini.

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

9 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya