Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) berbincang dengan penumpang KA Jaka Tingkir saat meninjau di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2019. Peninjauan itu bertujuan memastikan pelayanan dan kenyamanan penumpang yang diberikan PT Kereta Api Indonesia. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Tempo.Co, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif virus corona atau Covid-19. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengangkat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Perhubungan sementara atau Menteri Ad Interim.
"Presiden menugaskan Menko Luhut sebagai Menteri Perhubung Ad Interim. Dengan begitu, fungsi kementerian tidak akan terganggu," ujar Pratikno dalam siaran langsung, Sabtu petang, 14 Maret 2020.
Budi Karya Sumadi saat ini dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Budi Karya tercatat sebagai kasus nomor 76. Belum dijelaskan kapan Budi Karya mulai terjangkit dan diisolasi. Meski demikian, Pratikno memastikan kesehatan Budi Karya semakin membaik.
Berdasarkan catatan Tempo, sebelum terkonfirmasi positif virus corona, Budi Karya dinyatakan menderita tifus dan asma. Sebelum sakit, Budi Karya sempat muncul ke publik saat dia menyaksikan langsung proses pemulangan ke-69 WNI ABK Diamond Princess di Bandara Kertajati, Majalengka, akibat wabah virus corona. Acara itu berlangsung pada 2 Maret 2020.
Beberapa hari setelahnya, Menhub Budi Karya dikabarkan sakit. Namun, setelah itu, Budi Karya kembali muncul ke acara negara untuk bertemu dengan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Negara Belanda, Cora Van Nieuwenhuize, guna membahas peluang kerja sama di sektor transportasi. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.
Pada kesempatan tersebut kedua negara menandatangani Letter of Intent antara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) dengan CEO Innovam Belanda. Innovam merupakan lembaga yang bergerak di bidang pelatihan dan pemagangan tenaga terampil otomotif bertaraf Internasional yang berpusat di Belanda.
Dalam pertemuan itu, Menhub Budi Karya sempat menawarkan sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia termasuk pengembangan transportasi pintar di Ibu Kota Baru, Kalimantan Timur.