Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat, 13 Maret 2020, melemah seiring kejatuhan aset-aset berisiko.
Rupiah Jumat sore ditutup melemah 256 poin atau 1,76 persen menjadi Rp 14.778 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.522 per dolar AS.
"Sentimen pasar tidak membaik setelah WHO menyatakan pandemi untuk wabah Corona. Harga aset-aset berisiko seperti saham jatuh dalam. Ini memberikan tekanan untuk rupiah hari ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Menurut Ariston, pasar terus menunggu kebijakan-kebijakan stimulus baru dari negara-negara besar seperti AS untuk meredam kekhawatiran pasar dan mengurangi dampak negatif wabah Covid-19 terhadap perekonomian.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Penetapan itu dilakukan lantaran jumlah kasus maupun negara yang terjangkit wabah itu meningkat tajam. WHO mencatat sudah ada 126.380 kasus di 124 negara di seluruh dunia.
Dari domestik, pemerintah akhirnya merilis stimulus jilid II untuk meminimalisasi dampak COVID-19 terhadap perekonomian dalam negeri.
Stimulus jilid II ini lebih berfokus pada sektor produksi terutama sektor manufaktur. Sebab, sejak ditetapkan sebagai pandemi global, sektor tersebut kesulitan untuk mendapatkan barang modal dan bahan baku.
Rupiah pada Jumat pagi dibuka melemah ke posisi Rp 14.595 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.595 per dolar AS hingga Rp 14.840 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.815 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.490 per dolar AS.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
1 jam lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.