Faisal Basri Sebut Pemerintah Gagal Atasi Wabah Virus Corona

Reporter

Eko Wahyudi

Kamis, 12 Maret 2020 21:18 WIB

65 RS BUMN Siap Tangani Pasien Corona.

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengkritik langkah pemerintah dalam memitigasi penyebaran virus corona (Covid-19) sehingga bisa masuk ke Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah pasien positif virus corona di dalam negeri, membuktikan bahwa pemeringtah telah gagal.

"Kita gagal mendeteksi di setiap bandara. Sadarilah kita lemah untuk menyeleksi corona ini," kata dia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 12 Maret 2020.

Dia mengatakan, bahwa pada Januari lalu virus corona telah mewabah di Wuhan, Cina. Namun pada bulan tersebut, 181.300 wisatawan asal Negeri Panda berhasil masuk ke Indonesia "Jadi risikonya sangat besar," ujarnya.

Faisal Basri menuturkan, jika negara masih mempunyai anggaran yang cukup, lebih baik dana tersebut gunakan untuk memeriksa masyarakat guna mengetahui potensi keterjangkitan virus corona. "Coba berapa persen yg udah dites positif negatif corona oleh pemerintah? Berapa ribu? Nggak ada," tuturnya.

Faisal membandingkan dengan Korea Selatan yang telah menguji 400 ribu warga negaranya apakah negatif atau positif virus corona. "Nah kalau kita enggak tahu nih, potensinya berapa, kan ditesnya alatnya gak ada. Pemerintah cuma bilang jaga kesehatan ya, minum vitamin c," ungkapnya.

Advertising
Advertising

Kemudian Faisal juga merasa aneh dengan kebijakan insentif pariwasata yang akan digelontorkan Pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke dalam negeri.

"Jadi kok jadi begini terus ngajak orang pariwisata, karena saat ini orang menahan untuk tidak berkumpul ramai-ramai menjauh dari karamaian, kita membuat kebijakan untuk mendekakan ke sumber virus corona, ayo tingkatan dapat virus maka saya akan kasih diskon pesawat. Saya bebaskan pajak hotel dan restoran," ungkap Faisal.

Hingga 11 Maret 2020, pemerintah mengumumkan ada 34 kasus positif Corona. Sebanyak 19 diantaranya merupakan imported case atau tertular dari luar negeri, dan satu kasus dari klaster ABK Diamond Princess.

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

1 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya