Pengamat: Buyback Saham BUMN Tak Kuat Angkat IHSG

Kamis, 12 Maret 2020 20:42 WIB

Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai dua amunisi terbaru Menteri BUMN Erick Thohir belum cukup kuat untuk menstabilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dua amunisi itu adalah buyback Rp 8 triliun saham BUMN dan menggalang dana PT Taspen (Persero) untuk membeli saham undervalue.

“Jika aksi jual sangat masif, angka Rp 8 triliun hanya dapat mengimbangi aksi jual beberapa hari saja, maksimal seminggu,” kata Budi saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020. Dalam kondisi normal saja, transaksi harian di pasar modal bisa sebesar angka buyback tersebut.

Namun Budi tetap berharap kebijakan ini bisa efektif untuk meredam gejolak saat transaksi harian tidak besar. Sebab Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sudah menerbitkan kebijakan auto rejection dan larangan short sale.

Sejak Senin, 9 Maret 2020, IHSG tercatat anjlok hingga lebih dari 6 persen karena dipicu sentimen negatif global yakni wabah virus corona. IHSG ditutup melemah 361,73 poin atau 6,58 persen ke posisi 5.136,81. Sementara pada penutupan perdagangan sore kemarin, IHSG ditutup kembali ditutup melemah 1,28 persen ke posisi 5.154,1.

Lalu dua hari berturut-turut, Kementerian BUMN mengumumkan dua amunisi baru tersebut 12 BUMN yang sudah melantai di bursa diminta melakukan buyback. Lalu, Taspen dan dana pensiun lain juga akan dikerahkan membeli saham undervalue. Tujuannya keduanya sama, menstabilkan pergerakan IHSG.

Advertising
Advertising

Namun, Budi menilai pembelian saham undervalue oleh Taspen juga hanya bisa menahan kejatuhan harga saham 2 sampai 3 persen saja. Untuk itu, efeknya terbilang kecil. Prediksi dari Budi ini tak jauh berbeda dari analisis Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee.

Hans menilai efek dari kedua amunisi Erick Thohir ini tetap bergantung pada faktor global. Wabah virus corona yang kini menyerang IHSG, diprediksi akan berlangsung selama enam bulan. Sehingga, analis memprediksi pasar saham membaik baru pada Agustus mendatang. “Jadi sudah bisa rebound di Kuartal 4,” kata Hans.

Terakhir, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta yang menyarankan agar pemerintah menunggu wabah corona mereda. “Baru aksi buyback saham BUMN akan terasa sangat efektif,” kata dia.

Tempo juga telah mengkonfirmasi kepada Erick seberapa besar strateginya ini akan berpengaruh pada IHSG. Erick mengatakan pihaknya hanya mencoba mengurangi dampak negatif yang ada. “Kami hanya minimize, gak bisa juga semua yang kami lakukan berarti nol.” kata dia, Rabu, 11 Maret 2020.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

2 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya