Bank Indonesia Targetkan QRIS Bisa Digunakan di Luar Negeri

Reporter

Eko Wahyudi

Rabu, 11 Maret 2020 19:40 WIB

Ilustrasi QR Code. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menargetkan metode pembayaran non tunai Quick Respons Code Indonesia Standard (QRIS) bisa digunakan hingga ke luar negeri. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan saat ini sudah ada tiga juta merchant yang berhasil terintegrasi dengan QRIS, mulai dari perbankan hingga financial technologi (fintech).

"Kami terus membangun inovasi agar ada integrasi corss border. QRIS sedang dalam proses di Thailand Standar, Thailand juga mengembangkan versi sendiri, begitu pula di Indonesia, jadi ada integrasi cross border," kata Perry saat sambutan acara Finding The New Business Model yang digelar oleh PT Tempo Inti Media di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

Dengan adanya sistem antarnegara tersebut, menurut Perry, para pelaku ekonomi digital asal asing yang melakukan bisnisnya di dalam negeri tetap harus menggunakan QRIS. "National interest is very important,' ujarnya.

Dengan penggunaan QRIS tersebut, seluruh transaksi keuangan di wilayah Indonesia dengan menggunakan QR Code, wajib mencatatkan proses transaksinya atau settlement di sistem yang ada di Bank Indonesia via QRIS. Seperti Alipay dan WeChat misalnya, sebelum QRIS diluncurkan masih memakai sistem pembayaran sendiri sehingga pencatatan transaksi berada di sistem mereka di negara asal.

QRIS saat ini telah berlaku untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based (e-money), dompet elektronik, atau mobile banking. Yang sudah banyak dikenal maayarakat pengguna uang digital adalah OVO, Dana, GoPay dan LinkAja.

Advertising
Advertising

QR Code standar Indonesia ini merupakan inovasi di era keuangan digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Saat ini QRIS menjadikan pembayaran non tunai lebih menjangkau seluruh masyarakat, mudah, aman, efisien dan cepat.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

15 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

21 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

4 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya