Kebijakan Giro Wajib Minimum Dipangkas, Ini Aspirasi Pengusaha

Kamis, 5 Maret 2020 09:25 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha menyambut baik kebijakan pemangkasan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) yang baru saja diumumkan Bank Indonesia (BI) demi meredam dampak virus corona (COVID-19). Namun persoalannya, para pengusaha mempertanyakan dampak kebijakan ini terhadap penurunan suku bunga kredit perbankan.

"Kalau ada yang perlu pembiayaan, pertanyaannya bagaimana accessibility untuk mendapatkan dan besaran interest-nya?" kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Penurunan GWM, kata dia, memang memberikan kelonggaran likuiditas di lembaga perbankan. Jika likuiditas meningkat, maka bank punya lebih banyak uang untuk disalurkan kepada pengusaha yang mau berekspansi atau melakukan investasi baru. Masalahnya, kata Benny, saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi pebisnis untuk melakukan ekspansi. "Kecuali industri masker dan antiseptic," ujarnya.

Dua hari lalu, Senin, 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menyatakan Indonesia positif virus corona. Tak ayal, beberapa jam setelah pengumuman itu, BI langsung mengumumkan lima kebijakan moneter demi menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan.

Dua di antara lima kebijakan yang diambil yaitu memangkas rasio GWM valuta asing atau valas bank konvensional umum dari semula 8 persen terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi 4 persen. Lalu, GWM rupiah juga dipangkas sebesar 50 basis poin untuk kegiatan ekspor impor.

Advertising
Advertising

GWM adalah dana wajib yang harus disediakan perbankan dalam bentuk saldo rekening biro dan ditempatkan di BI. Dengan pemangkasan ini, BI memperkirakan likuiditas valas di perbankan naik sebesar US$ 3,2 miliar. Sehingga, perbankan punya ruang lebih besar untuk menyalurkan kredit demi memacu kegiatan ekonomi di tengah penyebaran virus corona.

Penasehat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan pengusaha, khususnya di bidang tekstil, sebenarnya tertarik untuk mengajukan kredit ke bank setelah adanya penurunan GWM ini. "Tapi perbankan banyak yang enggak tertarik (menurunkan suku bunga kredit)," kata dia.

Sementara, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menilai ketersediaan dana murah dari perbankan memang diperlukan. "Tapi kalau permintaan tidak berkembang, dana (pinjaman atau kredit bank) tidak menjadi prioritas," ujarnya.

Setali tiga uang. Sejumlah ekonom pun sepakat pemangkasan rasio GWM ini tidak serta merta akan membuat suku bunga kredit perbankan turun. "Gak mungkin perbankan langsung responsif," kata ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abdul Manap Pulungan saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Penyebabnya, bisnis perbankan di Indonesia memiliki struktur oligopoli alias dikuasai oleh sekelompok bank besar. Akibatnya, bank-bank yang lebih kecil tidak akan mau langsung menurunkan suku bunga kredit mereka. "Mereka akan lihat dulu bank besar," kata Abdul.

Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah juga mengatakan likuiditas di beberapa perbankan sebenarnya masih terbilang ketat, sekalipun sudah ada penurunan rasio GWM. Sehingga, belum tentu bank mau menurunkan suku bunga kreditnya segera.

Tapi bagaimanapun, kata Piter, kebijakan moneter BI juga ada batasnya. "Jadi masih memerlukan kebijakan lebih lanjut," kata dia.

Menurut Piter, tidak mungkin pengusaha tiba-tiba mengajukan kredit untuk ekspansi bisnis saat permintaan atau konsumsi masyarakat tengah turun di tengah wabah virus corona ini. Itu sebabnya, Ia menyarankan pemerintah melahirkan kebijakan yang bisa memacu daya beli masyarakat. "Di sini giliran kebijakan fiskal yang berperan," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

23 jam lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

7 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

9 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

10 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

10 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya