Dua petugas Imigrasi memproses paspor penumpang pesawat yang tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Supadio di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis 6 Februari 2020. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menginstruksikan kepada jajaran Imigrasi, Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai dan Karantina setempat untuk melarang masuknya turis dari negara China, tidak memperbolehkan pekerja asing untuk kembali ke negara mereka yang sedang terjadi kasus virus Corona dan melarang warga untuk berkunjung ke China guna mengantisipasi masuknya virus Corona di wilayah Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan anggaran senilai Rp 15 miliar sebagai antisipasi jika virus corona mewabah di Pulau Dewata.
Sekda Bali Dewa Indra mengatakan, dana antisipasi ini bersumber dari anggaran tak terduga dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). "Dana ini bisa digunakan, jika wabah virus corona benar-benar terjadi dan membutuhkan dana yang besar," ucapnya di Denpasar, Rabu 4 Maret 2020.
Dia mengatakan, jika anggaran ini kurang, maka peraturan atau regulasi sewaktu-waktu bisa diubah, sehingga beberapa kegiatan bisa diubah jadwalnya dan dana bisa dialihkan untuk menangani virus tersebut.
Namun, Dewa menambahkan, jika hal tersebut masih bisa ditangani oleh rumah sakit yang saat ini sudah memiliki fasilitas memadai dan oleh Dinas Kesehatan, maka dana-dana tersebut belum dapat dikeluarkan. “Sejauh ini yang tetap kita lakukan adalah mengupayakan tindakan pencegahan sehingga virus ini tidak mewabah dan Bali masih negatif corona,” tuturnya.
Pemprov Bali menyatakan, informasi terkait virus corona akan dilakukan secara satu pintu, yakni hanya melalui Dinas Kesehatan. Di sisi lain saat ini Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Bali sedang bekerjasama dengan Telkomsel untuk segara membuat nomor layanan agar masyarakat dapat menyampaikan apapun terkait virus Covid-19 ini kepada pemerintah.