Rupiah dan IHSG Kompak Menguat di Sesi Pertama Perdagangan

Selasa, 3 Maret 2020 13:02 WIB

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. IHSG naik 84,68 poin (1,36%) ke 6.293,801. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah bertahan di zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini. Penguatan kurs rupiah itu didukung stimulus yang digelontorkan oleh Bank Indonesia di tengah sentimen penyebaran virus corona atau covid-19 dan harapan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan sesi 1 rupiah berhasil stabil di level Rp 14.240 per dolar AS. Artinya, kurs rupiah terapresiasi 0,176 persen atau 25 poin.

Penguatan rupiah pada penutupan perdagangan kali ini, berhasil menjadi kinerja terbaik kedua di antara mata uang pasar berkembang Asia, tepat di bawah dolar Taiwan yang menguat 0,38 persen. Kendati demikian, secara year to date rupiah masih menjadi salah satu kinerja mata uang terburuk dengan bergerak melemah 2,62 persen.

Bloomberg mencatat rupiah bersama dengan mata uang pasar berkembang lainnya berhasil menguat di tengah optimisme pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh banyak bank sentral di dunia, termasuk The Fed. Optimisme itu berhasil mengalahkan sentimen penyebaran virus corona yang meluas hingga ke luar Cina.

Pada dua pekan lalu Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Lalu, bank sentral kembali menggelontorkan stimulus seperti aktif diperdagangan DNDF dan menurunkan rasio giro wajib minimum (GWM) valuta asing bank-bank umum konvensional dari 8 persen menjadi 4 persen.

Advertising
Advertising

Selain itu, BI menurunkan GWM rupiah sebesar 50 bps yang ditujukan kepada perbankan yang melakukan kegiatan ekspor dan impor yang tentu saja dalam pelaksanaan berkoordinasi dengan pemerintah.

Ahli Strategi Credit Agricole SA Prancis Guillaume Tresca mengatakan bahwa aset berisiko seperti mata uang pasar berkembang akan memanfaatkan momentum kembali menguatnya minat investor terhadap aset-aset risiko. "Mata uang risiko yang memiliki imbal hasil tinggi untuk obligasinya pasti akan mendapatkan manfaat dari sentimen risk-on ini,” ujar Guillaume seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa, 3 Maret 2020.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim sebelumnya memprediksi bahwa rupiah masih cenderung bergerak dalam tekanan pada perdagangan. “Pada perdagangan Selasa (3/3/2020), rupiah bergerak di kisaran level Rp 14.210 per dolar AS hingga Rp14.320 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari risetnya, Senin, 2 Maret 2020.

Data Bloomberg memperlihatkan IHSG langsung menguat pada pembukaan perdagangan saham hari ini. Indeks bergerak menuju 5.431,296 pada pembukaan setelah sebelumnya tersungkur 1,68 persen di 5.361,246.

Pada sesi perdagangan pertama, IHSG berada dalam tren positif dengan melaju di zona hijau. Pergerakan mendarat dengan penguatan 157,21 poin atau 2,93 persen ke level 5.518,46 pada penutupan perdagangan sesi pertama.

BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya