Jawa Barat Fokus Kembangkan Transportasi Massa Berbasis Rel

Reporter

Antara

Senin, 24 Februari 2020 08:51 WIB

Perjalanan perdana KA Galunggung Bandung Tasikmalaya berkapasitas 636 tempat duduk dari Stasiun Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Selasa 26 Desember 2018. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung -Dinas Perhubungan Jawa Barat akan mengembangkan sistem transportasi massal berbasis rel guna meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas antar-wilayah serta penataan daerah.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari di Bandung, Minggu, 23 Februari 2020, mengatakan, pihaknya akan merevitalisasi dan mengaktifkan kembali jalur-jalur rel kereta api yang sudah ada dan hal itu dilakukan untuk memperbaiki prasarana transportasi kereta api.

Menurut Hery, ada sejumlah jalur rel kereta api yang akan diaktifkan kembali maupun direhabilitasi. Mulai dari jalur Cibatu-Garut-Cikajang, Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari, Bandung-Ciwidey, Banjar-Pangandaran-Cijulang, sampai Cianjur-Sukabumi-Padalarang.

"Cibatu-Garut dalam tahap perizinan untuk uji kelayakan. Apakah memang sudah layak untuk dioperasikan atau masih ada perbaikan-perbaikan. Progres jalur lain bervariasi. Tapi, kami pastikan semua jalur sudah dipetakan dan dipatok," kata Hery.

"Jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur akan dikembangkan menjadi double track railway. Sedangkan, Cianjur-Padalarang yang nanti terhubung ke Bandung sedang dalam proses. Ada tanjakan curam di jalur lama. Maka, kami akan membuat jalur baru melingkar," katanya.

Hery mengatakan, pihaknya akan membangun konektivitas berbasis rel ke pusat kota melalui pembangunan kereta lokal yang menyambungkan Stasiun Tegalluar ke Stasiun Cimekar.

Hal itu dilakukan sebagai upaya membangun konektivitas kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Kemudian, kita juga melakukan angkutan berbasis rel, bisa monorail, LRT, maupun cable car. Itu tergantung studi kelayakannya ke arah teknologi yang mana. Kita juga akan membantu dan memfasilitasi pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung oleh pemerintah pusat," katanya.

Perencanaan pengembangan sistem transportasi massal berbasis rel terus dimatangkan Dinas Perhubungan Jawa Barat. Karena kereta api, dengan berbagai keunggulan seperti tepat waktu dan minim kecelakaan, akan menjadi transportasi masa depan.

"Kereta api bisa untuk transportasi barang, orang. Kemudian, kereta api punya keunggulan dengan. Waktu tempuh pasti. Lalu, bisa membawa barang dengan muatan yang lebih besar. Satu gerbong itu setara dua kontainer," katanya.

"Apalagi Jabar punya keindahan alam yang bagus di sepanjang jalur kereta api. Kita bisa menikmati alam, waktu tempuh pasti, kecelakaan minimal," tambahnya.

Supaya pengembangan sistem transportasi berbasis rel berujung pada laju ekonomi yang lebih cepat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kata Hery, Dinas Perhubungan Jawa Barat terus melakukan studi kelayakan. Dengan begitu, Dinas Perhubungan Jawa Barat tahu mana yang menjadi prioritas dalam pengembangannya.

"Kita akan menyambungkan moda-moda transportasi secara terintegrasi. Untuk kereta api, Stasiun Patimban akan kita sambungkan kereta api juga. Bandara Kertajati akan disambungkan kereta api," katanya.

"Konektivitas itu prinsipnya laju perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Makanya kita juga ada perhitungan. Untuk membangun ini, mana yang didahulukan dengan melakukan studi kelayakan," tambahnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik reaktivasi rel kereta api menuju Garut. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, optimistis perekonomian Garut akan meningkat.

"Kereta api sekarang sudah tembus lagi sampai pusat kota Garut. Ekonomi Jakarta-Bandung-Garut akan meningkat. Kereta inspeksi kemarin disambut meriah dan antusias oleh warga. Mari berpiknik ke sana sambil membeli oleh-oleh dodol Garut, domba Garut, jeruk Garut," kata Ridwan.

ANTARA

Berita terkait

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

6 jam lalu

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

2 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

3 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

4 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

5 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

6 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya