Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menghadiri rapat kerja yang digelar oleh Komisi VI DPR, Senin, 2 Desember 2019, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN menargetkan perolehan laba bersih BUMN pada 2024 meningkat lebih 50 persen dari jumlah saat ini sebesar Rp 180 triliun.
Menurut Erick, dalam empat tahun mendatang, pihaknya berharap BUMN bisa menghasilkan laba bersih sebanyak Rp 300 triliun. Upaya untuk menggenjot perolehan laba hingga 66 persen itu menurut dia tidaklah mudah.
“Kami berharap bahwa nilai laba bersih yang hari ini sekitar Rp 180 triliun dan pada 2024 kami berharap bisa mencapai Rp 300-an triliun. Tidak mudah tapi kami coba tingkatkan hampir double,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
Erick mengatakan tantangan bagi BUMN sudah ada di depan mata, terlebih kemajuan teknologi yang pesat telah menimbulkan disrupsi bagi beberapa BUMN. Walhasil, model bisnis BUMN pun harus ikut berubah.
Menurut dia, salah satu strategi yang disiapkan oleh Kementerian BUMN untuk menggenjot laba adalah mengoptimalkan klasterisasi bidang usaha yang digeluti oleh BUMN. Klasterisasi ini akan mengklasifikasi BUMN sesuai dengan kemampuan dan fokus bisnis perusahaan BUMN.
Sejalan dengan peningkatan perolehan laba BUMN, Erick menyebut kontribusi kepada negara juga akan tumbuh hampir 50 persen dalam empat mendatang. Saat ini, kontribusi BUMN untuk negara berupa dividen, pajak, royalti, dan lain-lain mencapai kisaran Rp 400 triliun.
“Kontribusi kepada negara, kami akan tingkatkan ke Rp 700 triliun lebih. Ini adalah ujung yang ingin kami capai. Apalagi dengan dukungan daripada anggota dewan dan kementerian lain, karena tidak mungkin kami lakukan ini tanpa kerja sama yang baik,” katanya.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
4 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.