Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Senin, 17 Februari 2020 15:53 WIB

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Prospek pasar keuangan diproyeksi masih akan dibayangi risiko pelemahan sepanjang tahun ini. Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menuturkan pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020. “Sentimen terkuat adalah kekhawatiran akan virus Corona yang menyebabkan perekonomian Cina terganggu dan turut berdampak pula pada rantai pasokan global tak terkecuali Indonesia,” ujar dia seperti dilansir Koran Tempo, Senin 17 Februari 2020.

Terlebih, Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya mengonfirmasi bahwa kemunculan Corona lebih berdampak pada perekonomian dunia, ketimbang epidemi virus SARS di periode 2002-2003. “Dampak ekonomi dari virus korona akan sangat diperhatikan pelaku pasar dan menjadi tekanan bagi pasar keuangan dunia bila wabah korona belum dapat ditanggulangi,” katanya.

Adapun kinerja pasar saham Indonesia sepanjang 2020 (year to date) telah menunjukkan pelemahan sebesar 6,13 persen. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terlempar dari kisaran 6.000, yaitu ditutup di level 5.866,94 hingga akhir pekan lalu.

Meski demikian, menurut Hans peluang indeks untuk kembali bangkit tetap terbuka. “Kami menilai pekan di pekan depan saja akan rebound, mengingat penurunan yang hampir terjadi setiap hari di bursa sepekan kemarin, dan pasar global mulai memberikan tanda-tanda kenaikan,” kata dia. Proyeksi IHSG ke depan pun diprediksi akan berada di kisaran support 5.843 – 5.767 dan resistance di level 5.929 – 6.013. Adapun sektor-sektor yang masih memiliki prospek positif di antaranya adalah telekomunikasi, konsumer, dan perbankan.

Hans menambahkan di tengah kondisi saat ini, instrumen yang masih cukup prospektif untuk dijadikan pilihan investasi adalah pasar obligasi, khususnya Surat Berharga Negara (SBN). “Tren obligasi positif, investor tampak confidence, jadi portofolio pasar obligasi bisa diperbanyak,” ucapnya. Hal itu pun diperkuat dengan rilis lembaga pemeringkat Moody’s yang pekan lalu memberikan afirmasi peringkat utang Indonesia di posisi Baa2 dengan outlook stabil.

Advertising
Advertising

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan berdasarkan tren investasi portofolio yang masuk ke pasar keuangan Indonesia di awal tahun ini, obligasi menempati posisi terbesar. “Peningkatan investasi portofolio ditopang oleh penerbitan obligasi global baik pemerintah maupun korporasi,” ucapnya. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara berujar jika menggunakan kacamata investor domestik, pasar SBN tetap memiliki prospek yang cukup menarik. “Ini dalam konteks dibandingkan dengan simpanan deposito bank umum,” ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Bank Indonesia, di tengah derasnya aliran modal asing keluar (capital outflow) sebesar Rp 11 triliun hingga pekan pertama Februari 2020, terdapat pula aliran modal asing masuk (capital inflow) sebesar Rp 400 miliar yang utamanya bersumber dari sisi lelang SBN.

Sementara itu, nilai tukar rupiah diprediksi berpeluang menguat di tahun ini, meski penguatannya sempat terhambat. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, kurs rupiah ditutup bergerak menguat tipis ke level US$ 13.670 di pasar spot.

Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCV Investment Management, Budi Hikmat mengatakan sentimen positif yang berpotensi mendukung penguatan di sepanjang tahun ini di antaranya kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS (The Fed) yang berlanjut, baik dari sisi penurunan suku bunga maupun penggelontoran likuiditas. “Ini membuat pasokan dolar bertambah, sehingga diharapkan membatasi tren penguatan dolar selama ini,” ucapnya.

MUHAMMAD HENDARTYO




Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

3 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

5 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

6 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

9 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

13 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya