Pengusaha Jepang Soroti Lonjakan Biaya Tenaga Kerja RI

Rabu, 12 Februari 2020 10:39 WIB

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang alias Jetro menunjukkan bahwa risiko tertinggi dalam iklim investasi di Indonesia menurut perusahaan asal negeri Sakura adalah lonjakan biaya tenaga kerja. "Angkanya mencapai 76,9 persen, naik dari tahun sebelumnya," ujar Direktur Senior Jetro Jakarta Yamashiro Takenobu di kantornya, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.

Berdasarkan sigi itu, angka ini adalah yang tertinggi di antara negara-negara di Asean, Asia Barat, dan Oseania. Risiko lainnya menurut para pengusaha Jepang adalah sistem perpajakan dan persoalan pajak yang rumit di Tanah Air, manajemen kebijakan pemerintah daerah yang tidak pasti, hingga infrastruktur yang belum berkembang.

Dalam survei yang digelar pada tahun 2019 itu Indonesia memang menempati tempat paling atas sebagai negara dengan risiko lonjakan biaya tenaga kerja tertinggi. Posisi Indonesia itu diikuti oleh Australia dengan 76,4 persen dan Singapura 73,6 persen.

Secara umum dari 20 negara yang disurvei Jetro, lonjakan biaya tenaga kerja memang merupakan risiko terbanyak yang dihadapi perusahaan Jepang di seluruh negara responden dengan angka mencapai 61 persen. Selain soal upah, risiko lainnya adalah manajemen kebijakan pemerintah daerah yang tidak pasti 35m4 persen dan infrastruktur yang belum berkembang 34,6 persen.

Adanya lonjakan biaya pekerja yang tinggi di Tanah Air ternyata dinilai tak selaras dengan produktivitasnya oleh para pengusaha Jepang. Survei menunjukkan sebagian besar perusahaan asal negeri Sakura menilai bahwa produktivitas pekerja di Indonesia tidak selaras dengan upah minimum regional.

"Lebih dari 50 persen merasa upah dan produktivitas di Indonesia tidak sesuai, kenaikan upah dinilai sangat tinggi," ujar Direktur Senior Jetro Jakarta Wataru Ueno.

Sigi menunjukkan bahwa hanya 23,7 persen perusahaan yang menilai upah minimum regional di Tanah Air sesuai dengan produktivitas pekerja di Indonesia, adapun 55,8 persen menilai tidak sesuai, dan 20,4 persen tidak tahu.

Tingkat kepuasan perusahaan Jepang itu masih di bawah rata-rata Asean. Secara umum di Asean, 42,2 persen perusahaan merasa upah dan produktifitas di regional sudah tepat. Adapun 30,6 persen merasa kurang sesuai dan 27,2 persen tidak berpendapat.

Apabila nilai produktivitas di Jepang adalah seratus, Wataru mengatakan survei menilai produktivitas di Indonesia hanya 74,4 atau berada pada urutan ketiga terendah di kawasan Asean. Sedangkan, negara-negara pesaing Indonesia seperti Thailand dan Vietnam masing-masing mengantongi nilai 80,1 dan 80.

Di samping adanya nilai negatif dari lonjakan biaya tenaga kerja, Indonesia tetap memiliki nilai positif yang membuat para pengusaha jepang tertarik untuk berinvestasi di Tanah Air, salah satunya adalah skala pasar potensial atau potensi pertumbuhan pasar. Faktor tersebut dipilih oleh 81,4 persen responden. Potensi Indonesia itu menempati posisi tertinggi kedua setelah India yang meraup 90,7 persen, di antara negara Asean, Asia Barat, dan Oseania.

Survei Jetro dilakukan dengan metode kuesioner pada periode 26 Agustus - 24 September 2019. Adapun responden survei meliputi seluruh perusahaan dan kantor cabang serta perwakilan perusahaan kepang dengan rasio minimal investasi langsung maupun tidak langsung dari Jepang sebesar 10 persen yang beroperasi di 20 negara.

Jumlah jawaban valid yang diperoleh dalam pengambilan survei Jetro ini adalah 5.697 jawaban dari total 13.458 perusahaan responden. Adapun untuk Indonesia ada 614 jawaban valid dari total 1.726 perusahaan responden.

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

5 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

6 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

6 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

13 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

15 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

1 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

2 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya