Virus Corona, Bank Dunia: Ekonomi RI Bisa di Bawah 5 Persen

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 11 Februari 2020 14:02 WIB

Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, dalam acara Indonesia Millenial Summit di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu memproyeksi virus corona berpotensi menyeret pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang dari 5 persen. Berdasarkan APBN 2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.

Seperti diketahui, setiap perlambatan ekonomi China sebesar 100 basis poin (bps), Indonesia akan terdampak sebesar 30 bps. Proyeksi ekonom dunia, kata Mari, virus corona akan membuat pertumbuhan ekonomi China melambat 100 bps hingga 300 bps.

"Sebenarnya di bawah atau di atas 5 persen buat saya bedanya tidak besar, yang penting kita harus merasa beruntung kita bisa mempertahankan stabil di 5 persen itu sudah sangat baik saat dunia seperti ini," katanya usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 11 Februari 2020.

Mari menjabarkan sektor yang sudah pasti terkena dampak adalah pariwisata. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan turis China pada tahun lalu sebanyak 2 juta orang dengan total sumbangsih devisa US$2,8 miliar. Penutupan penerbangan langsung dari dan ke China sejak 5 Februari 2020 hingga waktu yang belum ditentukan akan mengoreksi devisa sektor pariwisata.

Selain itu, geliat usaha di dalam negeri juga akan terganggu, utamanya yang berkaitan dengan ekspor dan impor. Eksportir dan importir berhadapan langsung dengan menurunnya produktivitas China di tengah wabah virus corona.

Advertising
Advertising

Menurut Mari, pemerintah dalam hal itu harus mendorong pertumbuhan dari dalam negeri sendiri. Strategi utama harus difokuskan pada penguatan daya beli masyarakat. Indonesia memiliki satu keuntungan karena memilki pasar domestik yang terbilang besar.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan virus corona menjadi satu faktor eksternal yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti diketahui, China menjadi pusat penyebaran virus yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang di seluruh dunia tersebut.

Arif menjelaskan bahwa kontribusi China terhadap neraca perdagangan Indonesia sebesar 17 persen. “Jadi kalau China bergejolak dari sisi demand maka akan berpengaruh terhadap ekspor Indonesia,” katanya.

Terkait hal tersebut Presiden Joko Widodo mengarahkan ekspor Indonesia ke pasar non tradisional. Harapannya dapat menjaga nilai ekspor apabila negara tujuan utama terganggu.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

7 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

9 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

7 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

12 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya