Rezim Bunga Rendah Diprediksi Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi 2020

Reporter

Antara

Senin, 10 Februari 2020 21:13 WIB

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan Sistem Kesejahteraan SosialTerpadu Nasional (SKSTN) nantinya akan menjadi pusat rujukan data kesejahteraansosial dan solusi penyediaan data untuk program kesejahteraan sosial di semualevel.

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta meyakini tren penurunan suku bunga di ekonomi global dan juga domestik, akan mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, setelah pada 2019 mencapai pertumbuhan 5,02 persen.

Arif dalam paparan di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020, mengatakan efek dari pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia pada 2019 sebesar 100 basis poin, menjadi 5 persen, akan mendorong permintaan dan konsumsi masyarakat pada tahun ini.

Konsumsi masyarakat, kata Arif, masih menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini dengan kontribusi hingga lebih dari 55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Yang akan menopang pertumbuhan ekonomi kita tahun ini adalah rezim suku bunga rendah (di global). Ini yang akan membuat 'capital inflow' (modal asing masuk) ke Indonesia," ujar dia.

Mantan anggota DPR itu mengatakan pada 2020, beberapa bank sentral juga memproyeksikan untuk menurunkan suku bunga acuannya guna menstimulus pertumbuhan ekonomi yang tertekan selama 2019.

Oleh karena itu, dia mengharapkan Bank Indonesia juga memiliki ruang pada tahun ini untuk kembali memangkas suku bunga acuan.

"Ke depan, aspek makroprudensial dan juga respons suku bunga rendah di Asia Timur seperti Bank Sentral China yang juga menurunkan suku bunga. Tentu ini jadi 'benchmark' buat BI biar kebijakan lebih solid untuk dorong pertumbuhan," ujarnya.

Arif juga meyakini dampak dari omnibus law akan mengalirkan investasi asing ke dalam negeri. Dia meyakini target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Menyikapi realisasi pertumbuhan ekonomi 2019 yang sebesar 5,02 persen, Arif mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif baik, jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya.

Dia membandingkan dengan Cina misalnya, yang diprediksi pada awal 2019 akan tumbuh 6,9 persen, nyatanya hanya mampu tumbuh 6,1 persen.

"Turki juga memasuki keadaan yang sulit. Secara keseluruhan perekonomian 5,02 relatif baik," kata Arief.

ANTARA

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

7 menit lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

8 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

12 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

13 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

23 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya