Menteri BUMN Erick Thohir usai menghadiri pertemuan bersama pada duta besar di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan merebaknya virus corona tidak hanya menimbulkan persoalan, melainkan juga peluang bagi perekonomian. Peluang itu misalnya dalam hal penyediaan masker.
"Kebutuhan banyak hal juga menjadi peluang misalnya kita bisa membuat masker, hari ini saya ditelepon oleh Suning (Grup, perusahaan dari Cina), mau beli hampir dua juta masker, saya bingung juga dari mana, tapi kita jangan menjual kalau kemudian enggak siap," tutur Erick di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Erick berharap Indonesia bisa mengurangi impor alat-alat kesehatan. Karena itu, ia mendorong industri di Tanah Air bisa meningkatkan produksi alat kesehatan lokal. "Saya enggak anti impor, tapi salah banget kalau semua alat kesehatan, 90 persen impor," ujar dia. Sebabnya dalam kondisi adanya epidemi seperti virus corona saat ini saja masker sudah banyak diborong. Bahkan beberapa waktu lalu BUMN juga mengirim sejumlah masker ke Hong Kong. Sehingga, Indonesia juga mesti mempersiapkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. "Amit-amit kalau ada apa-apa ke kita, kita enggak ada masker."
Erick memaklumi kemampuan industri alat kesehatan di dalam negeri. Namun, dari berbagai tingkatan masker, ia berharap industri di Tanah Air setidaknya bisa membuat masker tingkat rendah. "Kalau tingkat tinggi belum bisa bikin, ya tingkat rendah dulu. Kita jangan hanya menjadi market."
Menurut Erick, secara umum munculnya virus corona tidak hanya membahayakan kesehatan, namun juga berimbas kepada perekonomian. Apalagi Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi 5 persen untuk bisa terus membuka lapangan kerja.
"Kalau ekonomi kita tergerus, pembukaan lapangan kerja pun tidak maksimal dan mimpi kita bersama tahun 2045, Indonesia mau rangking 5 besar dunia, enggak akan tercapai," tutur Erick.
Sebelumnya dikabarkan bahwa di tengah mewabahnya virus corona, penjualan masker laris manis. Di Kota Batam misalnya, beberapa apotek mulai kehabisan pasokan karena diborong oleh orang Cina.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sampai mengingatkan agar kuota masker untuk kebutuhan di dalam negeri diprioritaskan agar jangan sampai seluruh masker terserap ke Cina di tengah merebaknya wabah virus corona.