Pengemudi Usulkan Tarif Ojek Online Naik, Grab Buka Suara

Sabtu, 8 Februari 2020 14:16 WIB

Satu mobil dan dua motor dipajang dalam acara peluncuran Roadmap Ekosistem Kendaraan Listrik oleh Grab Indonesia di Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Grab Indonesia buka suara terkait mencuatnya usulan kenaikan tarif ojek online zona Jabodetabek oleh mitra pengemudi. Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno mengatakan telah mendengar wacana tersebut dan menyerahkannya kepada pemerintah selaku regulator.

"Kami memahami ada faktor-faktor baru yang menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah terkait regulasi ojek online," ujarnya dalam pesan tertulis yang diterima Tempo pada Sabtu, 8 Februari 2020.

Tri percaya bahwa pembahasan di level pemerintah terkait usulan itu akan mempertimbangkan pelbagai variabel. Khususnya untuk menjaga keseimbangan antara sisi penawaran dan permintaan. Lebih lanjut, ia berharap pemerintah akan melibatkan semua pihak dalam membuat keputusan anyar terkait evaluasi tarif.

Menurut Tri, Grab Indonesia selaku aplikator akan menghormati aturan yang ditetapkan regulator. Namun, ia meminta kebijakan itu memberikan dampak positif.

"Terutama kepada seluruh pemangku kepentingan, baik mitra pengemudi maupun pelanggan di Indonesia," ucapnya.

Asosiasi pengemudi ojek online wilayah Jabodetabek sebelumnya mengusulkan kenaikan diberlakukan untuk tarif batas bawah atau TBB. Besaran kenaikan yang diusulkan ialah Rp 2.500 dari sebelumnya Rp 2.000 per kilometer.

Pengemudi mendesak tarif ojek online naik lantaran upah minimum provinsi atau UMP 2020 meningkat. Selain itu, terjadi kenaikan iuran premi BPJS Kesehatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memastikan usulan ini akan lebih dulu dibahas oleh pemerintah bersama tiga aplikator, yaitu Grab Indonesia, Gojek, dan Maxim. Kemenhub juga akan meminta pertimbangan dari YLKI yang mewakili suara konsumen.

"Kami harus dikusi, kalau naik tarif dampaknya seperti apa di masyarakat," ujarnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

11 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

11 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

11 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

12 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

13 hari lalu

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

14 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

16 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

19 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

20 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

20 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya