Suasana pengungsian WNI eks ISIS di Al-Hawl, Suriah, 23 Mei 2019. TEMPO/Hussein Abri Dongoram
Tempo.Co, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia atau APPSI mengaku resah terkait wacana pemulangan warga negara Indonesia atau WNI eks ISIS dari Suriah. Wakil Ketua Umum DPP APPSI Sarman Simanjorang mengatakan kabar ini akan menggoyang bisnis dan investasi.
"Bagi pelaku usaha, mendengar ISIS identik dengan bom dan kekerasan. Di satu sisi, dunia usaha dan investor butuh jaminan kenyamanan dan keamanan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya pada Juat, 7 Februari 2020.
Menurut dia, pemulangan WNI eks ISIS ini akan berdampak secara psikologis bagi pengusaha. Para investor, kata dia, akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di Indonesia jika wacana ini terus digulirkan.
Padahal, tutur Sarman, membetot pengusaha untuk mengucurkan investasi ke Indonesia tidaklah mudah. Hal ini tercermin pada tren investor pasca-terjadi bom di beberapa wilayah di Tanah Air beberapa waktu lalu.
Ia meminta pemerintah berhati-hati memutuskan kebijakan pemulangan WNI eks ISIS. Sebab, keputusan pemerintah ditengarai akan berdampak besar bagi keekonomian.
"Harapan kita dari pelaku usaha agar pemerintah jangan berlama lama mengambil kebijakan yang pasti sehingga isu ini jangan terus bergulir," tuturnya.
Ketimbang mencuatkan wacana pemulangan WNI eks ISIS, Sarman meminta pemerintah berfokus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang saat ini melambat. Ketegasan pemerintah, kata dia, juga diperlukan untuk memberikan ketenangan bagi pelaku usaha dan kepastian bagi investor.
"Jika pemerintah salah dalam mengambil kebijakan, risiko yang harus kita tanggung sangatlah besar," tuturnya.