BI: Optimisme Konsumen Tetap Terjaga Sepanjang Januari 2020

Kamis, 6 Februari 2020 11:23 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada Januari 2020 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK Januari 2020 yang tetap berada pada level optimistis (di atas 100) yakni sebesar 121,7.

Meski begitu, IKK per Januari 2020 itu lebih rendah dibandingkan dengan IKK pada Desember 2019 sebesar 126,4. "Optimisme konsumen yang tetap terjaga tersebut terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Februari 2020.

Onny menjelaskan, persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap baik menopang optimisme konsumen tetap terjaga. Konsumen memandang positif kondisi ekonomi saat ini terutama dari kondisi penghasilan dan pembelian barang tahan lama.

Di samping itu, kata Onny, konsumen tetap berekspektasi positif terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha pada enam bulan mendatang. Konsumen pun memperkirakan tekanan kenaikan harga pada 12 bulan mendatang atau pada Januari 2021 meningkat.

Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 12 bulan yang akan datang meningkat dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya. "Peningkatan tekanan harga tersebut dipengaruhi oleh permintaan yang diprakirakan lebih tinggi pada tahun depan," kata Onny.

Advertising
Advertising

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat laju inflasi pada Januari 2020 sebesar 0,39 persen dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pangan, terutama cabai merah dan cabai rawit. "Cabai merah memberikan andil inflasi 0,13 persen dan cabai rawit memberikan andil inflasi 0,05 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.

Suhariyanto mengatakan komoditas lain yang mengalami kenaikan harga pada Januari adalah ikan segar dan minyak goreng yang masing-masing menyumbang andil inflasi 0,04 persen. Selain itu, beras yang menyumbang andil inflasi 0,03 persen, rokok kretek, rokok filter, dan rokok putih masing-masing 0,02 persen serta sayur-sayuran 0,01 persen.

Kenaikan harga bahan makanan ini yang menyebabkan kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Januari 2020 mengalami inflasi 1,62 persen. Kelompok pengeluaran lainnya yang juga menyumbang inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,46 persen, kesehatan 0,42 persen dan penyediaan makanan minuman restoran 0,19 persen.

ANTARA

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

3 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

9 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya