Wabah Meluas, GlaxoSmithKline Kembangkan Vaksin Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 3 Februari 2020 10:24 WIB

Coronavirus yang baru ini (dinamakan 2019-nCoV oleh WHO) memiliki kesamaan hingga 87% dengan rantai genetika dengan dua coronavirus yang ditemukan pada kelelawar. Namun, muasal dari 2019-nCoV belum diketahui

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona yang kian meluas di negara Cina membuat industri farmasi bergerak cepat untuk menciptakan vaksin penangkalnya. Salah satu industri farmasi pembuat vaksin terbesar di dunia, GlaxoSmithKline Plc and Co. kini tengah menyiapkan teknologinya untuk menciptakan vaksin virus corona yang tak kunjung reda ini.

GlaxoSmithKline Plc dan Co (GSK) mengatakan mereka akan bekerja untuk mempercepat pembuatan vaksin virus corona. Seperti dilansir dari Bloomberg, mereka ingin segera menyediakan banyak dosis vaksin dengan cepat.

Proyek ini sendiri akan bergantung pada sistem pembantu GSK, yang dirancang untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh dan menciptakan perlindungan yang lebih kuat dan tahan lama terhadap infeksi. Sebelumnya, Koalisi untuk Kesiapsiagaan dan Inovasi Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI) telah mengembangkan vaksin virus corona dengan rapid response technology. Lembaga tersebut menggelontorkan dana 15,4 juta dolar Australia atau sekitar Rp 143,6 miliar.

Glaxo adalah salah satu pembuat obat yang akan memanfaatkan pendekatan baru untuk mengembangkan vaksin jauh lebih cepat daripada di masa lalu. Perusahaan-perusahaan farmasi termasuk Moderna Inc. juga mengatakan bahwa mereka telah mulai mengerjakan vaksin virus corona meskipun wabah terus menyebar.

Pejabat kesehatan mengatakan, untuk tahap pertama, vaksin virus corona versi awal mungkin akan siap dalam tiga bulan mendatang. Tetapi sebenarnya, mengembangkan vaksin yang efektif biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun.

CEPI akan mengoordinasikan Glaxo dan kelompok-kelompok yang didukung koalisi yang tertarik untuk menguji platform vaksin virus corona mereka dengan teknologi industri farmasi Inggris. Perjanjian pertama ditandatangani antara Glaxo dan University of Queensland di Australia.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, pemerintah AS mengatakan akan menyiapkan 20 juta pound (US$26 juta) untuk mendanai vaksin virus corona.

BISNIS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

8 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

12 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

32 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

44 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

55 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

56 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya