Nadiem: Pak Jokowi Itu Jagoannya Debirokratisasi

Kamis, 30 Januari 2020 18:41 WIB

Presiden Joko Widodo berbicara dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama dan Menteri BUMN Erick Thohir sebelum drama berjudul #PrestasiTanpaKorupsi di SMKN 57 Jakarta, 9 Desember 2019. Foto: Biro Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terang-terangan mengagumi kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi di periode ini. Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang paling bekerja keras di Kabinet Indonesia Maju.

Pujian itu ia lemparkan saat menjadi pembicara dalam acara Katadata Indonesia Data dan Economic Forum 2020 di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2020. Kala itu, Nadiem mendapatkan pernyataan dari audiens seputar peran pemerintah sebagai regulator di bidang pendidikan.

"Saya beri tahu ya, di Kabinet Indonesia Maju, Pak Jokowi yang paling bekerja keras. Beliau bekerja 24 jam. Itu jadi inspirasi saya," ujar Nadiem.

Nadiem mengatakan, selama menjadi menteri, ia telah belajar banyak hal dari Jokowi. Selain berguru soal etos kerja, Nadiem mengakui telah menyerap ilmu seputar debirokratisasi di level pemerintahan.

Debirokratisasi, menurut Nadiem, telah membuat sistem pemerintahan menjadi tidak kaku. Ia mencontohkan, debirokratisasi dilakukan untuk mengatur sistem pendidikan tinggi di universitas.

Atas dasar itulah, Nadiem belakangan meluncurkan program Kampus Merdeka yang salah satunya mengatur tentang kemudahan perguruan tinggi untuk membuka program studi baru. Nantinya perguruan tinggi dengan akreditasi A dan B tidak perlu lagi melalui perizinan program studi (prodi) di Kemendikbud.

Syaratnya, perguruan tinggi itu harus bisa membuktikan telah melakukan kerja sama dengan perusahaan kelas dunia, organisasi nirlaba seperti PBB, Bank Dunia, USAID, BUMN, BUMD, top 100 world universities berdasarkan QS ranking. "Kalau melanggar standar, ya tinggal ditutup. Jadi tidak semua dikeluarkan izin-izin. Pak Jokowi itu jagoannya debirokratisasi," ujarnya.

Jokowi sebelumnya menunjuk Nadiem sebagai pembantunya dalam pemilihan Kabinet Indonesia Maju 22 Oktober 2019. Nadiem yang berlatar belakang sebagai bos Gojek dianggap mampu membawa inovasi pada sistem pendidikan Indonesia dan kualitas sumber daya manusia.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

42 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya