Dugaan Pegawai Huawei Terjangkit Virus Corona, BRI Bagikan Masker

Kamis, 23 Januari 2020 16:49 WIB

Gedung BRI 2. Foto: bm-bri2

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memberikan masker kepada seluruh karyawan yang berada di lingkungan Gedung BRI menyusul dugaan pekerja Huawei Indonesia warga negara Cina terjangkit Virus Corona.

"Saat ini BRI telah melakukan pengendalian risiko keselamatan bagi para pekerja BRI dengan memberikan masker bagi seluruh pekerja Kantor Pusat Bank BRI," ujar Hari Purnomo, Corporate Secretary BRI, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Januari 2020.

Pernyataan ini disampaikan menyusul salah satu warga negara asing dari Cina yang bekerja di Huawei Indonesia dan diduga terkena Virus Corona. Saat ini pihak pengelola Gedung BRI, kantor Huawei Indonesia, tengah melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut.

"Ada satu orang warga negara Tiongkok karyawan Huawei tiba-tiba demam tinggi. Dugaan sementara virus Corona. Saat ini masih diinvestigasi," ujar salah satu pekerja di lingkungan Gedung BRI ketika ditemui, Kamis, 23 Januari 2020.

BRI selaku pemilik Gedung BRI mengkonfirmasi mengenai peristiwa tersebut. Manajemen bank pelat merah itu kini tengah berkoordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut.

Advertising
Advertising

"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena Virus Corona," kata Hari.

Siti Munawaroh, salah satu karyawan swasta, yang sedang berada di Gedung BRI membenarkan bahwa pihak pengelola gedung tengah membagi-bagi masker untuk mengantisipasi dugaan Virus Corona. "Kami dibagikan masker untuk berjaga-jaga karena ada karyawan Huawei yang diduga terkena Virus Corona," ujarnya.

Sementara itu, Public Relations Manager Huawei Indonesia Mohamad Ilham Pratama menyatakan belum bisa mengkonfirmasi dugaan salah satu pegawai warga asing yang terjangkit Virus Corona.

"Saat ini, kami belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit Virus Corona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit selaku otoritas dalam bidang kesehatan. Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali," tutur Ilham melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 23 Januari 2020.

Di saat yang sama, ia membenarkan ada pembagian masker di kantornya. langkah tersebut, tutur Ilham, merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian perseroan terhadap kesehatan di lingkungan kerja.

Virus Corona mulanya berjangkit di Wuhan, Cina. Virus ini diyakini bersumber dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan. Virus ini disebut menyerang sistem pernafasan manusia dan bisa mengakibatkan kematian. Hingga Rabu kemarin, 17 korban telah tewas di Cina karena virus tersebut.

BISNIS | CAESAR AKBAR

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya