Perang Dagang Reda, Pasar Boeing di Cina Telanjur Digerus Airbus

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 18 Januari 2020 13:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Redanya perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat ternyata belum memberikan angin segar buat pabrikan pesawat Boeing.Co. Sebab, bukannya terbuka lebar, pasar Boeing di Cina justru telah digerus pesaingnya dari Prancis, Airbus.

Dalam perjanjian dagang fase pertama, Cina sebenarnya diwajibkan membeli pesawat dari AS dengan nilai mencapai US$200 miliar.

Sejak tahun lalu, China Aviation Supplies Holding Co. telah melakukan pembicaraan serius dengan Airbus terkait pengadaan pesawat untuk maskapai berbendera Cina dalam lima tahun ke depan. Salah satu sumber Bloomberg, Jumat 17 Januari 2020, mengungkapkan pembicaraan dengan Airbus ini terjadi ketika hubungan dagang Cina dengan AS memanas tahun lalu.

Boeing memperkirakan pasar Cina membutuhkan sebanyak 8.000 pesawat dalam dua dekade mendatang. Dengan perkembangan ini, Boeing telah tertinggal jauh dari Airbus yang telah masuk ke pasar Cina terlebih dahulu.

CEO Boeing Dave Calhoun sendiri tetap optimistis bahwa Boeing akan terus memiliki hubungan yang baik dengan Cina. Sayangnya, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, yang merupakan perencana ekonomi utama Tiongkok, dan China Aviation Supplies Holding Co. tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Advertising
Advertising

Begitupun Airbus, produsen pesawat yang berbasis di Prancis tersebut menolak berkomentar terkait pernyataan ini. Perang dagang telah menghambat kapitalisasi Boeing untuk mendongkrak permintaan di Cina. Padahal, potensi pengadaan pesawat dan layanan di bandara Cina mencapai US$2,9 triliun.

Saat ini Cina berencana membeli beberapa unit pesawat senilai US$35 miliar ke Airbus. Sejak kasus jatuhnya Boeing 737 MAX, pengadaan pesawat di Cina kini harus disetujui oleh regulator sebelum dieksekusi oleh China Aviation Supplies.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

15 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

16 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

20 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

23 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya