BI: Penguatan Rupiah Didukung Fundamental Ekonomi RI

Kamis, 16 Januari 2020 21:00 WIB

Petugas menghitung rupiah di VIP kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 6 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan

Tempo.Co, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS bersamaan dengan penguatan mata uang regional lainnya seperti Ringgit Malaysia dan Peso Filipina. Selain itu penguatan rupiah didukung pula oleh fundamental Indonesia yang baik.

Dia melanjutkan banyak pihak yang akan diuntungkan dengan penguatan rupiah. Dia juga mengomentari pernyataan Presiden Jokowi soal eksportir yang tidak senang dengan penguatan rupiah.

"Kalau kita lihat memang benar eksportir akan terkena dampak konversi sehingga pendapatan rupiahnya jadi mengecil. Apakah ini berpengaruh secara berkepanjangan? Kalau dalam jangka pendek, sebenarnya banyak yang diuntungkan," kata Dody di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.

Hal itu merespons pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang perlu diwaspasai dan hati-hati.

"Ada yang senang dan ada yang tidak senang, eksportir tentu tidak senang. Karena rupiah menguat, menguat, menguat sehingga daya saing kita juga akan menurun," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Dody menuturkan nilai tukar rupiah masih bergerak sesuai fundamentalnya. Seperti, dia memproyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan IV akan lebih tinggi dari triwulan III. Juga inflasi 2019 yang sebesar 2,72 terbaik dalam 20 tahun terakhir.

"Trade balance kita kemarin US$ 27,2 juta defisit, dari defisit US$ 1,3 miliar sebelulmnya. Kalau ditutup 2019 defisit keseluruhan tahun US$ 3 miliar dari 2018 sebesar US$ 8 miliar," kata Dody.

Hal itu, kata Dody, membuat aliran modal asing masuk sekiar Rp 22 triliun dan rupiah terapresiasi sekitar 4 persen.

Adapun Dody mengatakan penguatan rupiah jangka pendek membuat kegiatan produksi lebih murah karena harga barang modal turun. Selain itu, juga mendorong kegiatan konsumsi domestik.

"Inflasi juga akan terbantu kalau rupiah menguat. Juga dari korporasi yang punya utang valas dengan rupiah menguat dalam jangka pendek itu akan terbantu dari ongkos produksinya, dari komponen valasnya berkurang. Jadi membantu kesehatan keuangan korporasi," kata dia.

Belum lagi, kata dia, investor asing yang masuk ke Indonesia." Jadi overall akan positif secara fundamental ekonomi. Tetapi memang dalam jangka menengah panjang kalau ini dibiarkan, daya saing ekspor kita akan turun, karena dampak produk ekspor kita yang sensitif pada nilai tukar, khususnya manufaktur," kata dia.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

16 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

18 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya