Pemerintah Jepang Hibahkan Kapal Pengawas Perikanan di Natuna
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 12 Januari 2020 10:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyatakan Pemerintah Jepang akan memberikan hibah kapal pengawas perikanan dan menjajaki pengembangan pariwisata di Tanah Air.
“Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan menjajaki pengembangan industri pariwisata,” kata Retno dalam keterangan resmi yang diunggah di laman setkab.go.id, Sabtu, 11 Januari 2020.
Rencana itu merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Jepang dalam mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat perekonomian dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Komitmen tersebut tertuang dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Jumat lalu, 10 Januari 2020.
Menteri Retno juga mengatakan Menlu Jepang juga sepakat untuk mengintensifkan kerja sama pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di enam pulau terluar Indonesia.
Dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang tersebut, kata Retno. Jepang juga berkomitmen memperluas investasi dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan sekitar. Retno pun mengundang Jepang untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan konsep smart metropolis ibu kota baru, seperti klaster pendidikan dan kota berdimensi hutan.
Selain itu, guna mendukung kampanye sawit Indonesia, Retno menyebutkan Jepang siap mengirimkan tim ahli untuk membantu meningkatkan aspek keberlanjutan sawit Indonesia. Menteri Retno juga mengundang Jepang investasi di bidang teknologi sanitari buah tropis guna mendorong peningkatan ekspor Indonesia.
Kedua menteri juga sepakat mendorong penyelesaian outstanding issues pada perundingan review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) serta menyelesaikan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada 2020.
Sementara itu, Menlu Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan kesiapannya untuk mendukung program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul. “Kami siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi aparatur sipil negara dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang,” ujarnya.
Selain membahas kerja sama bilateral, Retno dan Motegi juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi di kawasan dan global, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, Rakhine State, serta situasi di Timur Tengah dan Laut China Selatan.
Jepang menjadi mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia. Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar US$ 23,85 miliar dan nilai investasi Jepang mencapai US$ 3,24 miliar dari 2.810 proyek.
BISNIS