Luhut Pandjaitan: AS Punya Komitmen Investasi Baru di RI

Jumat, 10 Januari 2020 11:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar open house perayaan Natal di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Desember 2019. Open house itu tampak dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan politikus. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan Amerika Serikat punya komitmen untuk investasi di Indonesia.

"Kami sudah diskusi di beberapa project. Sekarang tim masih kerja. Mereka mungkin masuk di Tol Road di Jawa, mungkin juga di Tol Road Sumatera dan juga mungkin di turis, juga di sovereign wealth fund yang kita juga bisa nanti bersama Jepang, Australia, Amerika atau negara lain," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020.

Hal itu disampaikan Luhut usai bertemu dengan Adam Boehler, CEO International Development Finance Corporation atau DFC. Luhut mengatakan DFC saat ini memiliki pembiayaan sekitar US$ 60 miliar.

Di lokasi yang sama, Adam Boehler mengatakan DFC merupakan institusi baru di AS. Dia mengatakan investasi saat ini yang sebesar US$ 60 miliar itu baru dari pemerintah AS. Dia mengatakan jumlah itu akan meningkat empat hingga lima kali untuk investasi di negara berkembang.

"Ini baru didirikan dua minggu lalu dan kunjungan pertama langsung ke Indonesia dan itu menunjukkan betapa pentingnya Indonesia bagi AS," ujarnya.

Dia mengatakan pembahasan di investasi di Indonesia mengenai infrastruktur, kesehatan, pembangunan jalan dan energi.

"Anda akan lihat ke depannya bahwa AS akan sangat aktif dan saya juga ingin apresiasi Presiden Joko Widodo atas perubahan-perubahan yang beliau lakukan dan itu saya lihat akan merubah lingkungan bisnis yang ada di Indonesia," ujar Adam.

Adapun U.S. International Development Finance Corporation atau DFX adalah bank pembangunan Amerika. DFC bermitra dengan sektor swasta untuk memberikan pendanaan bagi solusi-solusi terhadap tantangan-tantangan terberat yang dihadapi negara- negara berkembang saat ini.

DFC berinvestasi di bidang energi, layanan kesehatan, infrastruktur penting dan proyek-proyek telekomunikasi, dan menyediakan pendanaan untuk usaha kecil serta perempuan pelaku wirausaha, hingga menciptakan lapangan pekerjaan di pasar-pasar yang sedang berkembang.

Investasi DFC berpatokan pada standar yang tinggi dan peduli lingkungan hidup, menghormati hak asasi manusia dan hak- hak para pekerja.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

12 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

14 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

14 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

21 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

23 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya