Jokowi Datang ke Natuna, Moeldoko Klaim Tak Ada Lagi Kapal Cina

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 10 Januari 2020 06:33 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan pada Rabu, 13 November 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan kapal-kapal Cina yang sebelumnya mencuri ikan di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau, sudah keluar dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Perginya kapal-kapal asing ini setelah kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu, 8 Januari 2020 untuk meninjau wilayah tersebut.

Hal itu diungkapkan Moeldoko berdasarkan laporan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman. Dalam laporan itu disebutkan bahwa para kapal asing telah bergerak ke arah utara.

"Dengan Presiden telah ke lapangan kemarin Bakamla sudah melaporkan dan Panglima juga sudah melaporkan kepada presiden bahwa telah ada pergerakan kapal-kapal itu ke utara, maksudnya sudah keluar wilayah itu, jadi masyarakat harus paham, bahwa upaya-upaya udah dijalankan oleh Bakamla dan, TNI AL," kata Moeldoko di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Januari 2020.

Moeldoko menjelaskan peran dari TNI AL adalah memperkuat Bakamla yang mengamankan Laut Natuna utara, sehingga operasi pengamanan teritori Indonesia bisa berjalan dengan baik. "Maka sesungguhnya persoalan ini sudah bisa diatasi," ujarnya.

Walaupun sudah aman saat ini, menurut Moeldoko wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia tidak boleh dibiarkan kosong, sehingga ada rencana untuk mengirimkan para nelayan pantai utara (Pantura) pulau Jawa untuk dikirim ke wilayah Laut Natuna. "Bahwa wilayah itu tidak boleh kosong, ada rencana ke depan untuk mendatangkan nelayan dari pantura," ungkapnya.

Advertising
Advertising

Moeldoko menjelaskan bahwa perairan sepanjang 12 mil laut diukur dari garis pangkal kepulauan di mana Indonesia memiliki kedaulatan penuh negara, sedangkan untuk wilayah 200 mil laut atau ZEE Indonesia adalah hak berdaulat Indonesia. "Sehingga ZEE sebagai zona ekonomi ekslusif hak berdaulat kita tidak diganggu oleh siapapun karena di ZEE itu hak berdaulat," tutur Moeldoko.

Menurut Moeldoko, semua kapal boleh melewati wilayah ZEE tersebut, namun yang boleh mengeksplorasi hasil sumber daya alam pada wilayah itu hanya Indonesia. "Oleh karena itu ada kapal asing yang berada disitu, kapal nelayan yang ada di situ dan melakukan kegiatan-kegiatan fishing dan seterusnya maka indonesia memiliki kewajiban hak untuk membela wilayah itu," ujarnya.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya