TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih memetakan dampak memanasnya hubungan Amerika Serikat dan Iran bagi perekonomian Indonesia. Saat ini, menurut dia, pemerintah Indonesia masih memantau konflik yang berlangsung antar-kedua negara itu.
"Kita lihat saja. Kan kondisinya saat ini belum jelas," ujar Airlangga saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Januari 2020.
Ihwal dampak terburuk yang akan ditanggung Indonesia dari konflik tersebut, Airlangga belum mau berkomentar lebih jauh. Dia hanya memperkirakan bahwa konflik Iran dan Amerika akan terus berlangsung. "Mereka akan selalu bermasalah," ujarnya.
Ketegangan Amerika dan Iran sebelumnya diprediksi akan mengganggu produksi energi di wilayah tersebut. Keadaan ini akan berdampak pada tingginya harga minyak dunia yang akan berdampak bagi ekonomi global.
Menengok risiko ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani di tempat terpisah menyatakan akan selalu menjaga posisi APBN. "Jadi kita selalu menjaga APBN, ya kita lakukan saja kita akan membuat skenario. Sama seperti waktu 2018 itu juga ada gejolak yang cukup tinggi, tahun 2019 juga gejolak tinggi. Kami akan jaga," kata Sri Mulyani di Gedung Djuanda Kemenkeu, Jakarta, Selasa siang.
Dia mengatakan kondisi perekonomian dan geo politik selalu menjadi pertimbangan dalam menyusun dan mengelola APBN. Sedangkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengakui bahwa ketegangan di Timur Tengah menyebabkan harga minyak meningkat.
Meski begitu, kata dia, pemerintah akan melihat pergerakan ke depan, karena di APBN 2020 harga minyak diperkirakan US$ 65 per barel. Menurutnya, setiap kondisi akan menjadi perhatian dari pemerintah agar APBN tetap menjalankan tugas dan fungsinya sebagai instrumen menjaga perekonomian. Dia mengatakan setiap bulan akan terus melakukan update APBN.
Amerika Serikat sebelumnya melancarkan serangan udara di Iran yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada Jumat pekan lalu. Iran lantas bersumpah akan membalas kematian Qassem Soleimani tersebut. Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa Washington akan menyerang jika Teheran melakukan pembalasan.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
4 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.