Modal Asing Masuk Rp 224,2 T, BI: Stabilitas Eksternal Terjaga

Editor

Rahma Tri

Jumat, 3 Januari 2020 14:30 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sampai 31 Desember 2019 mencapai Rp 224,2 triliun.

Nilai modal asing itu terdiri dari Rp 168,6 triliun di obligasi pemerintah atau surat berharga negara, Rp 50 triliun ke pasar saham, Rp 3 triliun ke obligasi korporasi dan Rp 2,6 triliun ke Sertifikat Bank Indonesia.

"Ini alhamdulillah kita tutup 2019 dengan capaian kestabilan eksternal yang terjaga dengan aliran modal asing masuk yang cukup besar di samping juga cadangan devisa kita akan naik kembali," kata Perry di Masjid Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2019.

Pekan depan kata dia, BI akan mengumumkan cadangan devisa yang akan lebih tinggi dari US$ 127 miliar. "Dengan demikian memang mengindikasikan Neraca Pembayaran Indonesia triwulan IV akan surplus sebagaimana terbukti dengan cadangan devisa yang naik di triwulan IV," ujarnya.

Perry melihat memasukkan aliran modal asing, juga berpengaruh pada supply dan demand yang baik untuk stabilitas nilai tukar rupiah. Menurutnya, percayaan pasar juga terjaga lantaran premi risiko Indonesia rendah. Hal tersebut dicerminkan dalam credit default swap atau CDS di pasar spot sebesar yaitu 60,6 basis poin.

Advertising
Advertising

"Credit default swap itu adalah premi untuk investor asing untuk menswapkan pemegangan mereka kalau obligasi pemerintah kalau global dan treasury. Dan itu rendah. Sangat rendah dan juga terendah dalam 5 tahun terakhir. tu yang saya sampaikan," ujar Gubernur BI.

Sebelumnya, Perry mengatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia hingga 26 Desember 2019 tercatat sebanyak Rp 226 triliun. Aliran modal itu terdiri dari Surat Berharga Negara Rp 171,6 triliun, saham Rp 48,9 triliun, obligasi korporasi Rp 2,9 triliun, dan Sertifikat Bank Indonesia Rp 2,6 triliun. "Sehingga rupiah stabil di sekitar Rp 13.950 azantoran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya