Batik Air Terbang Perdana dari Shenzhen CIna ke Batam

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 29 Desember 2019 11:04 WIB

Ilustrasi Batik Air. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Air resmi terbang perdana dari Shenzhen (Cina) ke Batam (Indonesia) membawa 140 orang penumpang pada Sabtu, 28 Desember 2019, sebagai penanda ekspansi menggaet wisatawan mancanegara oleh maskapai Lion Group tersebut.

Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt. Achmad Luthfie mengatakan rute baru itu akan berjalan tanpa henti non stop dengan frekuensi tiga kali dalam sepekan pada tahap awal ke depan.

"Penerbangan bernomor ID-7618 setiap Selasa, Kamis, Sabtu berangkat dari dari Bandar Udara Internasional Bao'an Shenzhen, Guandong pada pukul 01.50 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam pada pukul 04.45," kata Achmad dari rilis diterima Bisnis, Minggu.

Sementara itu, penerbangan dari Batam dengan jadwal setiap Senin, Rabu dan Jumat dengan nomor ID-7610 yang lepas landas pada pukul 19.45 WIB dan diprediksi mendarat di Shenzhen pada pukul 00.40 waktu setempat.

"Dalam menghubungkan kedua destinasi, Batik Air mengoperasikan salah satu armada terbarunya Airbus 320-200 CEO berkapasitas kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di setiap kursi," ujarnya.

Dengan tambahan rute Batam-Shenzhen ini maka Batik Air melengkapi rute sebelumnya yaitu Guilin, Kunming dan Nanning.

Batik Air berharap penerbangan menuju internasional bisa mengakomodir kebutuhan perjalanan udara dari dalam negeri ke luar negeri sekaligus upaya pemerintah mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing.

Kedua negara bisa saling memperkenalkan lokasi wisata masing-masing. Seperti di Shenzhen sendiri, terdapat China Folk Culture Village - taman budaya, Dapeng Fortress yaitu komplek benteng pertahanan, Kuil Tien Hou, Nanao Bay yaitu kawasan perbukitan yang hijau dan Window of The Worl yaitu tiruan bangunan ikon dari seluruh dunia.

Begitu pula dengan kunjungan wisman ke Batam, Batik Air menyatakan wisatawan ke Batam sebagai salah satu tujuan mengunjungi destinasi 10 Bali baru dan 5 super prioritas selain Jakarta, Tanjunga Pandan, Silangit, Yogyakarta, Malang, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Ternate dan Denpasar.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

15 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

15 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

16 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

20 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

22 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya