Kepala BKPM Yakin Investasi Tahun Ini Lampaui Target Rp 792 T

Rabu, 25 Desember 2019 19:39 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai konferensi pers di kantornya di Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Bahlil Lahadalia yakin realisasi investasi tahun ini melampaui target. Adapun target realisasi investasi yang ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada 2019 sebesar Rp 792 triliun.

"Insya Allah realisasi di tahun 2019 akan melampaui target dari Rp 792 triliun," kata Bahlil saat menghadiri open house di rumah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu, 25 Desember 2019.

Pasalnya, per Oktober tercatat investasi yang sudah masuk senilai Rp 601 triliun. Bahlil menyatakan baru akan mengumumkan realisasi investasi seluruh tahun 2019 ini pada Januari 2020.

Terkait dengan persoalan yang disampaikan Presiden Jokowi tentang investasi eksisting Rp 708 triliun, Bahlil menyatakan tak ada lagi masalah perizinan. "Izin sudah ada semua, tapi belum bisa dieksekusi karena ada beberapa persoalan," tuturnya. Persoalan tersebut salah satunya di lahan dan persoalan perizinan yang tumpang tindih di kementerian lembaga maupun di provinsi, kabupaten atau kota.

Dari nilai Rp 708 triliun itu, kata Bahlil, BKPM sudah mampu eksekusi kurang lebih sekitar Rp 129 triliun. Nilai itu terdiri dari petrochemical US$ 4,2 miliar, termasuk adalah power plant di Jawa Barat Rp 37 triliun, Hyundai dan beberapa lainnya.

"Nah memang presiden menargetkan kami harus selesai Rp 708 triliun ini sampai dengan 2020. Utang saya itu masih ada Rp 500 triliun lebih," kata Bahlil.

Bahlil optimistis target 2020 itu dapat tercapai. Dia meminta waktu kepada presiden kurang lebih 6 hingga 7 bulan untuk menyelesaikan. "Upayanya pertama kami identifikasi masalahnya ada di mana, setelah kami melakukan identifikasi kami akan menyelesaikan karena setiap investasi yang masuk, kasusnya beda-beda," ujarnya.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya