Rudiantara Batal Jadi Dirut PLN, BUMN: Bukan karena Jokowi
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Rahma Tri
Selasa, 24 Desember 2019 06:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga akhirnya mengungkap ihwal pembatalan nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero). Menurut dia, Dirut PLN yang dibutuhkan saat ini adalah sosok yang mahir manajemen keuangan, seperti Zulkifli Zaini.
Mengenai kabar bahwa munculnya nama Zulkifli Zaini sebagai Dirut PLN karena masukan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun dibantah oleh Arya. Menurut dia, pengusulan nama-nama kandidat merupakan masukan dari Kementerian BUMN, lalu diseleksi oleh Tim Penilaian Akhir (TPA) yang di dalamnya ada Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif selaku teknis perseroan. "Nama dari kami, tapi diputuskan karena Pak Jokowi ada," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.
Ia menjelaskan, memang nama Rudiantara masuk bursa kandidat sebagai calon Dirut PLN, bersama Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, dan Zulkifli Zaini. Sehingga, jika akhirnya Rudiantara tidak jadi ditunjuk sebagai orang nomor satu perseroan, hal ini semata-mata karena kebutuhan yang akan dihadapi PLN ke depan.
"Pak Zulkifli ini ahli di manajemen keuangan. Kebutuhan PLN saat ini kita lihat ingin ekspansi dan perkuat distribusi, artinya cash flow harus kuat,” kata Arya.
Arya pun membantah Rudiantara tak dipilih karena alasan politis. Menurut dia, pemilihan dirut PLN semata-mata melihat kebutuhan perseroan tersebut.
"Begini, yang terbaik yang dibutuhkan PLN itu Pak Zulkifli. Sejak awal kami katakan beliau (Rudiantara) termasuk salah satu. Tapi belum kami katakan itu Pak Rudiantara (akan jadi Dirut PLN)," kata Arya
Namun Arya tidak menutup kemungkinan bahwa setelah batal jadi Dirut PLN, Rudiantara akan dibutuhkan untuk memimpin perseroan BUMN lainnya. "Nanti kita lihat, kalau nanti ada kebutuhan bumn, itu pasti bisa kita mintakan lagi beliau. Apalagi data beliau sudah kami dapat," ungkapnya.
EKO WAHYUDI