Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (tengah) saat meninjau prosesi pengangkatan gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) pertama di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2019. LRT Jabodebek koridor Cibubur-Dukuh Atas ini akan mampu mengangkut 250 orang per gerbong atau 1.500 sekali jalan. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang digarap PT Pelindo I Persero masih semrawut. Kajian pengembangan pelabuhan yang disiapkan menjadi hub internasional tersebut, ujar dia, terkesan masih belum final.
"Studinya enggak utuh. Tumpang tindihnya besar sehingga besar sehingga bisa merepotkan ke depan," ujar Luhut dikantornya, Jakarta Pusat, Jumat petang 13 November 2019.
Persoalan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dibahas dalam rapat koordinasi antara Luhut dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN serta PT Pelindo Persero I. Hadir pula perwakilan Direktorat Perhubunagn Laut Kementerian Perhubungan.
Seusai rapat, Luhut menceritakan bahwa kajian pengembangan yang saat ini dilakukan kontraktor justru akan membentuk kompetisi yang tidak sehat antara Pelabuhan Kuala Tanjung dan pelabuhan yang berada di dekatnya, yakni Pelabuhan Belawan. Padahal, kedua pelabuhan itu rencanya dikembangkan untuk melayani pelayaran dengan segmen yang berbeda.
Bila Pelabuhan Kuala Tanjung dikembangkan untuk hub internasional, Pelabuhan Belawan didesain khusus untuk melayani pelayaran domestik. Adapun survei ulang kajian pengembangan pelabuhan yang berlokasi di Sumatera Utara itu ditargetkan kelar pada 3 hingga 4 Februari.
Kementerian Perhubungan sebelumnya memproyeksikan pengembangam Pelabuhan Kuala Tanjung akan diintegrasikan dengan kawasan industri. Pengembangan ini merujuk pada Peraturan Presiden No 3/2016 dan Perpres No 56/2018 tentang Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.
Pengembangan pelabuhan merupakan proyek strategis nasional yang akan dikembangkan secara terintegrasi sesuai hasil studi yang telah dilakukan. Pemerintah dan Pelindo I sebelumnya telah telah melakukan sejumlah langkah dalam rencana pengembangan pelabuhan secara bertahap. Proses pengembangan pertama ialah memindahkan kapal-kapal dengan rute internasional dari Belawan ke Kuala Tanjung.