Terapkan Pembangunan Rendah Karbon, RI Hadapi 5 Tantangan

Reporter

Budi setyarso

Editor

Rahma Tri

Rabu, 11 Desember 2019 19:38 WIB

Sejumlah demonstran membangun tenda-tenda di jalan di Whitehall, di London, Inggris, 8 Oktober 2019. Mereka mendesak Pemerintah Emisi Karbon.REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Madrid - Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan isu perubahan iklim dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah. Menurut Direktur Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Medrilzam, langkah ini merupakan yang pertama. Namun, ia juga mengakui, pemerintah menghadapi sejumlah tantangan dalam mengintegrasikan isu lingkungan ini untuk mewujudkan pembangunan rendah karbon.

“Dulu, isu lingkungan hanya dibahas sambil lalu. Kini, kami telah memasukkannya dalam dokumen perencanaan pembangunan,” kata Medrilzam dalam sesi Mainstreaming Low Carbon Development Initiative into Policy Planning: Country Expreriences di Paviliun Indonesia, arena konferensi perubahan iklim COP25 di Madrid, Spanyol, Rabu pagi waktu setempat.

Medrilzam menyebut, rencana jangka pembangunan yang memasukkan isu lingkungan itu sebagai “Green Medium Term Development Plan”. Pada Oktober 2017, pemerintah mendeklarasikan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon atau LCDI, untuk menyelaraskan target pengurangan emisi ke dalam dokumen perencanaan. Di situ disebutkan, LCDI merupakan proses identifikasi kebijakan pembangunan guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, mempercepat pencapaian tujuan pembangunan sektoral, sekaligus mencegah perubahan lingkungan.

Meg Argyriou, Kepala Program Internasional ClimateWorks Australia, menyebut kebijakan politik Indonesia itu sangat baik. Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh pemerintah. Di antaranya, memperbaiki kebijakan fiskal melalui pengurangan subsidi, peningkatan elektrifikasi, difersifikasi produk-produk berkarbon rendah, serta penambahan akses ke investasi global. Dari sisi bisnis, inisiatif pembangunan berkarbon rendah akan memperluas pasar ekspor, pengurangan risiko, serta peningkatan produktivitas. Dari sisi sosial, langkah ini akan membuka lapangan kerja baru, peningkatan upah karena peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta membaiknya kualitas udara.

Argyriou kemudian memaparkan sejumlah data tentang industri ramah lingkungan di Indonesia. Ia menyebut, pemanfaatan angin untuk energi masih rendah. “Ini cukup mengagetkan bahwa belum banyak investasi untuk pemanfaatan angin di Indonesia,” kata dia.

Advertising
Advertising

Masuknya target pengurangan emisi karbon ke dalam rencana pembangunan ini dianggap baik oleh sejumlah negara. Pemerintah Kolumbia menyataka,n belum melakukan hal yang sama.

Namun, Medrilzam mengakui pemerintah menghadapi sejumlah tantangan untuk mewujudkan pembangunan rendah karbon tersebut. Hambatan pertama, menerapkan rencana-rencana itu ke dalam tahap eksekusi. Ia menyebutkan, Indonesia mencanangkan target ambisius dalam pengurangan efek gas rumah kaca. Menurut dia, perlu tahapan-tahapan yang jelas agar semua sektor bisa mencapai target. Hambatan kedua, memonitor semua program agar bisa berjalan. Sebab, kata dia, pembangunan pada satu sektor bisa berkaitan dengan sektor-sektor lain. “Perlu kolaborasi yang baik di antara kementerian,” ujarnya.

Hambatan berikutnya adalah melibatkan swasta, yang disebut Medrilzam merupakan prioritas tertinggi. Sejauh ini, belum banyak investasi yang berkaitan dengan proyek pembangunan rendah karbon. Padahal, anggaran negara untuk hal ini juga tidak besar. Hambatan kelima adalah jangkauan pembangunan ramah lingkungan yang belum menyentuh ke semua pihak. Tidak hanya pada pemerintah pusat, kata dia, melainkan juga di pemerintah-pemerintah daerah. “Meski berat, kami yakin bisa menghadapi hambatan-hambatan itu,” ia menambahkan.

BS

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

8 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

12 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

13 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya