RI Tawarkan Cina Investasi di Belt and Road Initiative Rp 1.300 T

Rabu, 4 Desember 2019 10:33 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping menghadiri pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, 14 Mei 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menawarkan sejumlah proyek yang masuk dalam Belt and Road Initiative (BRI) ke investor di Cina dengan nilai total US$ 91,1 miliar atau sekitar Rp 1,3 juta miliar.

Peluang investasi ini disampaikan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman di depan ratusan pengusaha dan investor di Kota Chongqing, Provinsi Sichuan, Cina, pada Senin lalu, 2 Desember 2019.

“Ini peluang yang baik bagi investor di Chongqing, Karena Indonesia saat ini mengembangkan BRI”, ujar Ikmal seperti dikutip dari keterangan pers, Rabu, 4 Desember 2019.

Ikmal menjelaskan, sedikitnya terdapat 28 proyek peluang investasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Proyek-proyek di daerah Sumatera Utara senilai US$ 17,3 miliar, di Sulawesi Utara US$ 2,6 miliar, Kalimantan Utara US$ 41,6 miliar serta di Bali sebanyak US$ 8 miliar.

Adapun nilai ini belum termasuk 8 proyek lainnya yang tidak berlokasi dalam koridor BRI sebesar US$ 21,6 miliar. "Termasuk di dalamnya tiga proyek pariwisata dan kawasan industri di Sulawesi Utara serta satu proyek pengembangan Tech Park di Bali,” kata Ikmal.

Advertising
Advertising

Ke depan, Ikmal optimistis nilai investasi Cina di Indonesia akan tumbuh dengan baik. Terlebih kedua negara tengah bekerja sama membangun BRI.

Selama ini investasi Cina di Indonesia tersebar ke sejumlah sektor, mulai dari sektor sekunder metal elektronika, kelistrikan, gas, air, transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi. Ikmal berharap agar investasi Cina makin meluas hingga ke luar Pulau Jawa, khususnya investasi baterai untuk mobil listrik di Morowali, Sulawesi Tengah.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyebutkan platform kerja sama One Belt One Road (OBOR) atau kini dikenal dengan Belt and Road Initiative (BRI) sangat penting untuk mendekatkan Cina dan ASEAN.

“OBOR memainkan peran penting dalam mendekatkan Cina dan ASEAN. Bagi ASEAN, OBOR dapat mengurangi kesenjangan industri, menyatukan pasar tunggal, dan meningkatkan infrastruktur,” ujar Luhut saat menyampaikan pidato sambutan dalam pembukaan The 16th Cina-ASEAN Expo (CAEXPO) dan The 16th Cina-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS), Sabtu 21 September 2019. Ajang CAEXPO dan CABIS 2019 kali ini mengambil tema Building Belt & Road Routes, Realizing Our Vision for A Community of Shared Future.

Luhut meyakini bahwa Cina dan ASEAN memainkan peran penting dalam perekonomian dunia yang tengah berada dalam sejumlah tekanan. Untuk itu, masuknya investasi asal Cina melalui Program Sabuk dan Jalur (Belt and Road) akan meningkatkan investasi Cina ke Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.

“Program OBOR tentunya akan membuka peluang yang lebih besar lagi bagi investasi dan perdagangan, di mana pelaksanaan CAEXPO maupun CABIS 2019 adalah salah satu bagiannya,” kata Luhut.

BISNIS

Berita terkait

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

1 menit lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

16 menit lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

31 menit lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya: 2 Proyek IKN Rampung, Kebut 10 Proyek Lagi hingga Semester I 2024

4 jam lalu

Waskita Karya: 2 Proyek IKN Rampung, Kebut 10 Proyek Lagi hingga Semester I 2024

Waskita Karya telah merampungkan 2 dari 12 proyek IKN yang tengah dibangun.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

11 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

12 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

13 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya