Soal Investasi Asing, Luhut Pandjaitan Menolak Disebut Pro Cina

Selasa, 3 Desember 2019 16:20 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama sejumlah stakeholder di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, tak terima disebut terlalu pro dengan investasi Cina. Menurut dia, Indonesia terbuka terhadap investor dari negara manapun yang datang membawa uang.

"Jangan kami dituduh Cina, siapa yang datang dan memenuhi syarat, silakan," kata Luhut dalam Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2019.

Dia mengatakan tidak hanya membahas investasi dari Cina, tapi juga negara lain. Terakhir dari Jepang yaitu dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation Tadashi Maeda di kantornya, Senin, 2 Desember 2019.

Luhut mengatakan pertemuan itu untuk membicarakan soal investasi dari JBIC ke Indonesia dalam bentuk dana abadi alias sovereign wealth fund. Pertemuan tersebut adalah tindak lanjut dari pertemuan di Tokyo, 20 November lalu.

Untuk itu, ia mempersilakan siapapun investor untuk berinvestasi di Indonesia. Terbaru yaitu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk pengembangan Kawasan Industri Hilirisasi Terintegrasi di Kalimantan Utara. Luhut mengatakan, proyek ini tak hanya ditawarkan ke Cina, tapi juga Jepang dan Eropa.

Di sana, ada 10 proyek pembangkit dengan total potensi listrik 10 ribu Megawatt (MW). Satu dari 10 proyek telah dimulai yaitu oleh proyek PLTA Kayan 1 dengan listrik 900 MW. Kontraktornya adalah PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang bekerjasama dengan Powerchina International Group Limited dari Cina.

Bukan kali ini saja Luhut menyinggung investasi Cina ke Indonesia. Sebelumnya, dia juga telah buka-bukaan soal alasan pemerintah sering kali menggandeng perusahaan Cina untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Karena Cina itu gampang. Kita suruh apa saja, dia mau," ujar Luhut Pandjaitan di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya