Tagar #TangkapEnggar, Salah Apa Enggartiasto Lukita?

Reporter

Eko Wahyudi

Selasa, 3 Desember 2019 06:00 WIB

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat memberikan penghargaan kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam ajang Top 45 Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2019 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, pada Selasa, 15 Oktober 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Dini hari tadi, Selasa, 3 Desember 2019, tiba-tiba tagar #TangkapEnggar menjadi terpopuler di jagad sosial media Twitter. Mantan Menteri Perdagagan Enggartiasto Lukita menjadi sorotan.

Warganet mempersoalkan 20 ribu ton dari stok 2,3 juta cadangan beras pemerintah atau CBP yang dikelola Perum Bulog rusak karena terlalu lama disimpan.

Netizen pun menyalahkan kebijakan impor beras yang pernah dilakukan Enggartiasto Lukita ketika menjabat Menteri Perdagangan.

Keputusan Enggartiasto Lukita mengimpor beras dinilai dilakukan saat para petani sedang panen raya. Kritik kala itu sangat keras, tapi politikus Partai NasDem itu jalan terus.

"Senilai 160 M beras rusak terancam harus dimusnahkan," tulis akun pribadi @zarazettirazr pada Selas, 3 Desember 2019.

Kemudian warganet lain, @kasehsaulmouk, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan menginvetigasi kebijakan Enggar mengimpor beras pada waktu itu.

Dia beranggapan kebijakan tersebut berniat merusak ekonomi bangsa.

"20 Ribu Beras Busuk, KPK Harus Menyelidiki Kebijakan Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Sadar atau tidak, niatnya adalah untuk merusak perekonomian Indonesia. Waspadalah terhadap bacin!," kata dia.

Lalu pengguna Twitter serta Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule mengatakan apa yang dilakukan pada masa Enggar menjabat terkesan dibuat-buat.

Menurut dia, stok beras pada saat itu masih cukup.

"Dulu mendag Enggar NasDem mengimpor beras ugal-ugalan. Alasan pun dibuat, utk penuhi stok beras dan titip di gudang Bulog. Sekarang beras busuk dan jam dikeluarkan. Stok beras pun tak terbukti kurang. Buang Beras Busuk = Buang Uang Negara," cuit akun @IwanSumulu_86 pada Senin, 2 Desember 2019.

Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi mengatakan dari 2,3 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disimpan perseroannya sekitar 20 ribu tondi antaranya rusak.

Beras disposal itu telah mengalami penurunan kualitas yang drastis sehingga harus dimusnahkan atau diolah menjadi produk turunan.

Pemusnahan atau pengolahan beraas rusak tadi terganjal dana talangan dari pemerintah yang belum ada kejelasan.

"Ini yang jadi masalah," tutur Tri kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Jumat, 29 November 2019.

Tri mengungkapkan, 20 ribu ton beras disposal tersebut senilai Rp 160 miliar dengan asumsi harga per kilogram Rp 8 ribu.

Berita terkait

Siswono Yudo Husodo dan Enggartiasto Lukita Mundur dari Wantim Nasdem, Ini Daftar Lain Mereka yang Cabut dari Nasdem

28 Desember 2022

Siswono Yudo Husodo dan Enggartiasto Lukita Mundur dari Wantim Nasdem, Ini Daftar Lain Mereka yang Cabut dari Nasdem

Siswono Yudo Husodo dan Enggartiasto Lukita mengundurkan diri dari Wantim Nasdem. Berikut daftar mereka yang cabut dari Partai Nasdem.

Baca Selengkapnya

Putin dan Jokowi Siapkan Zona Perdagangan Bebas RI - Eurasian Economic Union

1 Juli 2022

Putin dan Jokowi Siapkan Zona Perdagangan Bebas RI - Eurasian Economic Union

Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap membentuk zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU).

Baca Selengkapnya

Enggartiasto: Daerah Miskin Konsumsi Ikan, Kaya Makan Daging

13 Agustus 2020

Enggartiasto: Daerah Miskin Konsumsi Ikan, Kaya Makan Daging

Eks Mendag Enggartiasto Lukita mengajak masyarakat menggenjot konsumsi ikan di masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Enggartiasto Yakin Ekonomi RI Tumbuh, Tapi Harus Bersiap Terburuk

28 Juni 2020

Enggartiasto Yakin Ekonomi RI Tumbuh, Tapi Harus Bersiap Terburuk

Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memprediksi tiga negara masih bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi secara positif saat pandemi.

Baca Selengkapnya

Enggartiasto Lukita Soroti Neraca Perdagangan yang Surplus

27 Juni 2020

Enggartiasto Lukita Soroti Neraca Perdagangan yang Surplus

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan tak menduga neraca perdagangan Indonesia surplus pada Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Nama Istri Eks Mendag Enggartiasto Muncul di Sidang Suap Bawang

17 Februari 2020

Nama Istri Eks Mendag Enggartiasto Muncul di Sidang Suap Bawang

Nama istri Menteri Perdagangan atau Mendag Enggartiasto muncul dalam sidang suap bawang putih.

Baca Selengkapnya

Divonis 5 Tahun, Bowo Sidik Singgung Soal Enggartiasto Lukita

4 Desember 2019

Divonis 5 Tahun, Bowo Sidik Singgung Soal Enggartiasto Lukita

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bowo Sidik Pangarso mempertanyakan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak menghadirkan eks Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam persidangan

Baca Selengkapnya

Enggartiasto Lukita: 3 Tahun 15 Perjanjian Perdagangan Diteken

1 November 2019

Enggartiasto Lukita: 3 Tahun 15 Perjanjian Perdagangan Diteken

Mantan Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan selama tiga tahun menjabat sebagai menteri ada 15 perjanjian perdagangan antarnegara yang diteken.

Baca Selengkapnya

Mendag Agus Suparmanto Janji Tak Akan Impor Beras Ketika Panen

24 Oktober 2019

Mendag Agus Suparmanto Janji Tak Akan Impor Beras Ketika Panen

"Untuk impor, saya akan selektif dan melihat timing," ujar Agus Suparmanto.

Baca Selengkapnya

Mendag Dorong UKM Indonesia Mendunia

21 Oktober 2019

Mendag Dorong UKM Indonesia Mendunia

Mendag, Enggartiasto Lukita, memberikan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pangan Award 2019 kepada 10 UKM berprestasi.

Baca Selengkapnya