Ranjau Laut Diduga Masih Banyak di Pelabuhan Tuban

Jumat, 29 November 2019 08:41 WIB

Ilustrasi ledakan dan asap. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Tuban - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban Mudji Slamet menduga masih banyak terdapat ranjau laut atau bom peninggalan penjajah Belanda di Pelabuhan Tuban.

Menurut Mudji, jika Pelabuhan Tuban akan dibenahi dan dibangun, harus terlebih dahulu dilakukan pembersihan ranjau laut itu.” Tentu berbahaya,” ujarnya pada Tempo, Jumat 29-11-2019.

Penegasan Kepala Dinas Perhubungan Tuban, Mudji Slamet ini menanggapi soal rencana rehabilitasi Pelabuhan Tuban di perairan laut sekitar Desa Remen dan Mentoso, Kecamatan Jenu—sekitar 15 kilometer arah barat Kota Tuban. Apalagi dijadwalkan akan ada kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Pelabuhan Tuban, yang dijadwalkan pada Sabtu 30-11-2019.

Menurut Mudji, soal ranjau laut diketahui saat dia diundang Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian bersama dengan Komandi Armada Timur, di Jakarta pada 2018 silam. Saat itu, agenda rapatnya membahas soal ranjau bom yang masih banyak terdapat di perairan laut sekitar Pelabuhan Tuban, di Desa Remen dan Mentoso, Kecamatan Jenu. “Saya sendiri yang diundang mewakili Kabupaten Tuban,” katanya.

Mudji mengatakan, jika Pelabuhan Tuban akan dibangun dan dibesarkan, tentu harus ada pekerjaan untuk membersihkan ranjau-ranjau bom di laut itu. Terutama, untuk dermaga yang menjorok di laut (reklamasi), membersihkan bom-bom yang ada. Dengan demikian, bisa mengantisipasi terjadinya kecelakaan jika pembangunan pelabuhan laut dijalankan. Untuk proses pembersihan ranjau bom laut itu, yang melaksanakan pihak Armatim Surabaya. ”Jadi para ahli bom di angkatan laut,” katanya.

Pelabuhan laut di Tuban, selama ini lebih untuk menunjang industri di kabupaten ini. Misalnya, sudah ada pelabuhan laut di kilang milik PT Trans Pacifik Petrochemcial Indotama (TPPI). Selan itu di sebelah selatan terdapat pelabuhan menyokong kebutuhan pengiriman batu bara untuk industri semen.

Kemungkinan, lanjut Mudji, untuk pembangunan pelabuhan di Tuban ini, bisa jadi mendukung proyek kilang minyak kerja sama antara Pertamina-Rosneft, yang dijadwalkan dimulai 2025 mendatang. Pasalnya, kilang minyak ini diprediksi menjadi terbesar di Tanah Air. Sehingga, untuk segala sesuatu persiapannya sudah mulai dari sekarang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dijadwalkan berkunjung pada Sabtu mendatang. Kedatangan Menteri Perhubungan, difokuskan untuk melihat sejumlah fasilitas di daerah ini. Mulai dari transportasi darat, dan juga fasilitas untuk transportasi laut penunjang industri minyak dan gas bumi serta industri besar lainnya.

SUJATMIKO

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

16 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

16 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

17 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

19 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

23 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

24 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

24 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

24 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

25 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya