BKPM: 3 Korporasi Korea Selatan Siap Investasi USD 8,8 M
Reporter
Antara
Editor
Kodrat Setiawan
Rabu, 27 November 2019 02:14 WIB
TEMPO.CO, Busan - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sebanyak tiga korporasi kakap asal Korea Selatan menyiapkan investasi sekitar US$ 8,8 miliar pada tahun depan.
“Pada Senin (25/11) ada acara Lunch Meeting antara Presiden Joko Widodo dengan 10 CEO perusahaan besar Korea yang sudah menjalankan usahanya di Indonesia sudah cukup lama,” ujar Bahlil kepada wartawan di Busan, Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019.
Sebanyak 10 korporasi tersebut yakni Lotte Corporation, Posco, Hankook Technology Group, SK E&C, CJ Group, LG Chem, GS Global, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Doosan Corporation, dan The Korea Exim Bank (Kexim).
Bahlil mengatakan perusahaan-perusahaan ini telah beroperasi di Indonesia. Namun mereka akan meningkatkan investasinya di Indonesia.
“Sudah barang tentu lawatan kali ini adalah bagaimana meningkatkan investasi di Indonesia yang sudah ada, realisasi existing. Kemudian membicarakan potensi bagaimana kita mengelola sumber daya alam. Terutama nikel untuk dijadikan sebagai produsen baterai terbesar di dunia,” ujar Bahlil.
Bahlil mengatakan investasi di atas berasal dari Hyundai sekitar 1,5-1,6 miliar dolar AS, dibagi dalam dua tahap.
“Lalu Posko juga akan meningkatkan investasinya bekerja sama dengan PT Krakatau Steel kurang lebih 2,9-3 miliar dolar AS. Kemudian Lotte pun akan merealisasikan investasinya dari 3,5-4,2 miliar dolar AS. Ini semua sudah confirm dan realisasi pada 2020,” ucap Bahlil.
Bahlil mengatakan pihaknya sangat optimistis iklim investasi akan semakin baik.
“Saya pikir ke depan saya semakin optimis seandainya kita mempercepat kemudahan, kita mampu bahu-membahu menciptakan iklim investasi yang baik,” kata Bahlil.
Selain Bahlil, dalam pertemuan dengan CEO tersebut, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir.
ANTARA