Perlunya Perlindungan Data Pribadi pada Pembayaran Digital

Rabu, 20 November 2019 19:40 WIB

Diskusi bertajuk “Peran E-Commerce dalam Mendorong Peningkatan Industri Pembayaran Digital," dihadiri oleh (ki-ka) Direktur Eksekutif  Departemen Kebijakan Bank Indonesia Pungky Purnomo Wibowo; Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Mercy Simorangkir;Indonesia E commerce Assoctiation (ldeA) Joshua Dharmawan; Direktur Eksekutif Tempo.co Burhan Solihin, di Gedung Tempo, Jakarta, Rabu, 20 November 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

INFO BISNIS — Perkembangan e-commerce atau bisnis online di Indonesia mengalami kenaikan signifikan beberapa tahun terakhir. Data Survei Perilaku Belanja Online 2019 yang dirilis Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) menyebutkan, jika platform Shopee dan Tokopedia menjadi dua e-commerce yang paling diminati.

Dalam acara Ngobrol@TEMPO yang diinisiasi Tempo, pembahasan kali ini bertajuk “Peran E-Commerce dalam Mendorong Peningkatan Industri Pembayaran Digital”. Acara digelar Rabu, 20 November 2019 di Ruang & Tempo, Gedung Tempo Media, Palmerah. Moderator diskusi, Burhan Solihin menyebutkan sebanyak 52 persen Shopee diminati kaum perempuan sementara para pria lebih suka membuka website belanja Tokopedia.

Shopee menjadi bisnis online yang paling sering diakses lantaran memberikan banyak diskon, cashback, harga lebih murah dengan barang yang lebih variatif. Selain itu Shopee menyediakan banyak barang kebutuhan untuk perempuan, ibu dan bayi. Sementara di Tokopedia, para pria lebih mudah melakukan pembelian pulsa, barang elektronik dan koleksi.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky P Wibowo, mengatakan jika e-commerce kini telah menjadi marketplace. Dengan perkembangan saat ini, selaku regulator, Bank Indonesia berharap barang-barang yang diperjualbelikan didominasi oleh buatan dalam negeri atau dari UMKM.

Oleh karena itu, pembeli dan membaca dengan detail data barang yang akan dibeli akan berasal dari mana saja, dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, Bank Indonesia telah siap memberikan pengamanan dalam sistem pembayaran dari berbagai macam bank. Bahkan Bank Indonesia telah menyiapkan banyak inovasi sehingga setiap pembeli semakin mudah dan aman melakukan pembayaran dalam transaksi e-commerce di dalam maupun luar negeri, baik melalui uang elektronik hingga paylater yang kini menjadi pilihan pembayaran.

“Dulu waktu melakukan pembayaran, klik pembayaran dalam laman bank yang menunggu waktu lagi. Sekarang lebih mudah lagi. Ada juga uang elektronik, harus pakai OTP dan lain sebagainya,” kata Pungky.

Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Mercy Simorangkir mengatakan kendati Bank Indonesia memberikan perlindungan keamanan data dan kemudahan sistem pembayaran, konsumen tetap harus melakukan keamanan datanya secara pribadi.

Dua faktor penting untuk meningkatkan optimalisasi sistem pembayaran digital dalam transaksi e-commerce adalah membangun trust dan membangun edukasi dari masyarakat untuk pindah ke cashless.

Joshua Dharmawan dari Indonesia E-commerce Association (idEA) melihat masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk melindungi pembeli dan penjual dalam bisnis online. Yang kini telah dilakukan oleh regulator adalah batasan bagi setiap akun hanya memiliki tiga nomor telepon.

Namun itu saja tidak cukup. Joshua berharap keamanan atau perlindungan bagi pelaku bisnis online semakin baik. Sebab, saat ini Internet telah menjadi media yang menarik untuk digunakan masyarakat. Rata-rata, dari 50 persen penduduk Indonesia menggunakan Internet hingga delapan jam sehari.

Dari waktu tersebut, sebanyak tiga jam digunakan untuk mengakses media sosial, sisanya dimanfaatkan untuk melihat streaming dan mendengarkan musik.

Dengan banyaknya media sosial, Facebook hingga Instagram yang diakses masyarakat Indonesia, dapat diprediksi jika e-commerce akan terus tumbuh. Saat ini, sejak 2017 hingga 2020, pertumbuhan e-commerce akan berada di titik 20 miliar dollar.

“Ke depan diprediksi akan tumbuh lagi karena saat ini penggunaan Internet masih 50 persen,” kata Joshua.

Platform e-commerce juga akan semakin diminati dan dipastikan memberikan kemudahan. Namun, Joshua mengatakan dalam marketplace yang terbuka (free) persaingan akan menyulitkan bagi pedagang lokal karena kalah bersaing secara kualitas dengan barang luar.

“Ini akan menjadi kendala bagi pemain lokal karena ada free competition dalam meja yang sama,” ujarnya.

Di samping itu, marketplace ini juga akan membawa kesulitan baru bagi pembeli terutama menyelesaikan persoalan barang cacat bergaransi. Oleh karena itu, Joshua berharap pemerintah segera melakukan finalisasi rancangan bagi regulasi e-commerce, sehingga memberikan perlindungan bagi setiap pembeli maupun penjual yang dirugikan.

“Semoga ada regulasi e-commerce yang segera difinalkan tahun ini atau di 2020, yang akan memberikan perlindungan bagi pemain e-commerce,” ucap Joshua. (*)

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

8 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

10 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

10 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menyembunyikan Status Online WhatsApp

17 hari lalu

Begini Cara Menyembunyikan Status Online WhatsApp

Mode sembunyi memungkinkan pengguna untuk merahasiakan kapan ia mengakses aplikasi WhatsApp, sehingga orang lain tidak melihat kapan Anda aktif.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

17 hari lalu

Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

Untuk menjaga privasi, berikut adalah langkah mematikan status online di Instagram.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

18 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Cara Mematikan Tanda Online di Instagram

27 hari lalu

Cara Mematikan Tanda Online di Instagram

Fitur ini memungkinkan Anda untuk bisa menggunakan Instagram tanpa diganggu notifikasi pesan dari orang lain.

Baca Selengkapnya

5 Cara Cek CCTV untuk Memantau Arus Mudik Lebaran 2024

29 hari lalu

5 Cara Cek CCTV untuk Memantau Arus Mudik Lebaran 2024

Para pemudik secara pribadi dapat memantau kemacetan lalu lintas melalui siaran live CCTV, baik melalui laman resmi maupun aplikasi.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

33 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya