Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 2019, Airlangga Fokus 3 Bidang

Rabu, 6 November 2019 16:25 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui sebelum mengelar rapat koordinasi tentang optimalisasi PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Dalam pertemuan itu pemerintah salah satunya membahas soal opsi menjadikan TPPI sebagai BUMN. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan akan fokus pada perbaikan di sektor perdagangan, industri dan juga investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. Hal ini dilakukan setelah dia melihat struktur pertumbuhan ekonomi.

"Kalau lihat dari struktur pertumbuhan ekonomi, konsumsi itu menyumbang 3,5 -3,6 persen, sisanya dari trade dan investasi maka kami musti konsentrasi di trade, industri dan investasi," kata Airlangga ketika ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu 6 November 2019.

Dengan sejumlah strategi ini Airlangga percaya diri bahwa momentum pertumbuhan ekonomi masih bisa dijaga sampai akhir 2019. Sampai akhir tahun, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih bisa stabil pada kisaran sedikit di atas 5 persen. Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,3 persen. Namun, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya berkisar 5,0-5,2 persen.

Badan Pusat Statistik atau BPS baru saja merilis data pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan III 2019. Sepanjang triwulan III 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen. Angka ini melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai angka 5,05 persen.

Menurut catatan Airlangga, konsumsi rumah tangga dan juga konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga masih menyumbang 3,5-3,6 persen pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2019. Sedangkan sisanya dari investasi, perdagangan, dan industri.

Adapun untuk mendorong investasi, kata Airlangga, pemerintah akan fokus untuk persiapan omnibus law. Kebijakan ini diharapkan bisa memotong kebijakan yang dianggap mengganggu iklim investasi. Selain itu, pemerintah ingin meningkatkan angka ease of doing bussines (EODB).

Kemudian pemerintah akan terus mendorong kebijakan yang bisa membuat perbaikan pada neraca perdagangan. Salah satunya adalah terus menggenjot program pengolahan sawit menjadi biodisel atau B20, B30, B50 hingga B100.

"Kalau dari B100 saja kami bisa hemat sampai Rp 18 miliar. kalau B30 itu sekitar Rp 6 miliar. Dengan demikian tekanan neraca perdagangan dari situ saja sudah bisa diselesaikan," kata Airlangga.

Untuk mendukung program biodiesel B20 sampai B100 pemerintah telah menyiapkan kilang refinery yang bisa mengkonversi sawit menjadi B20 dan B30. Kilang yang kini dimiliki oleh PT Pertamina tersebut, tengah di dorong oleh pemerintah, untuk dimanfaatkan lebih luas.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

18 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

21 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

21 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

21 jam lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

22 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

23 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya