Bulog: Realisasi Penyaluran Beras BPNT Baru 6 Persen dari Target

Reporter

Antara

Jumat, 1 November 2019 16:43 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut realisasi penyaluran beras untuk Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) baru mencapai sekitar 42 ribu ton atau 6 persen per 31 Oktober 2019 dari target alokasi yang ditetapkan.

Budi Waseso atau akrab disapa Buwas pesimis BUMN sektor pangan tersebut bisa mencapai target penyaluran beras untuk BPNT sebesar 700 ribu ton hingga akhir tahun 2019. "Kan baru satu bulan (penyaluran berasnya). Baru 6 persen dari target. Paling maksimal hingga akhir tahun 160.000-an ton dari target 700 ribu ton," kata Buwas pada acara diskusi di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat, 1 November 2019.

Buwas menjelaskan rendahnya penyaluran beras BPNT tersebut tidak terlepas dari berbagai penolakan di lapangan terhadap program pemerintah untuk masyarakat tidak mampu tersebut.

Tantangan Bulog untuk menyalurkan beras BPNT salah satunya dipicu oleh anggapan dari masyarakat tentang rendahnya kualitas beras Bulog yang bau dan berkutu pada program sebelumnya, yakni Beras Sejahtera (Rastra).

Selain itu, Buwas mengungkapkan bahwa ada mafia penyalur BPNT yang melakukan kejahatan. Salah satu modus yang dilakukan adalah manipulasi menukar beras Bulog dengan beras lain yang kualitasnya lebih rendah ke dalam kantung bermerek Bulog.

Sebelumnya, mantan Kepala BNN tersebut mengungkapkan bahwa karung beras berlogo Bulog diperjualbelikan secara bebas di situs online dengan harga Rp1.000 per karung.

Akibatnya, masyarakat penerima bantuan terkecoh dan mengira bahwa beras bermutu rendah, yakni bau, berkutu dan kusam, adalah beras produksi Bulog.

Dengan kondisi tersebut, Bulog pun kesulitan menembus segmen pasar BPNT karena citra produk beras yang tidak bermutu tersebut.

Saat ini, stok beras Bulog mencapai 2,3 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan sekitar 170 ribu ton beras komersial. Ada pun sisa alokasi beras yang tidak tersalurkan untuk BPNT akan digunakan untuk operasi pasar.

"Sisanya ya kita tidak bisa apa-apakan lagi. Kita gunakan beras itu untuk operasi pasar atau untuk komersial," kata Budi Waseso.

ANTARA

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

17 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

3 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

12 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya