TEMPO.CO, Washington - Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg pada Rabu, 30 Oktober 2019, menolak seruan untuk mundur dari anggota parlemen AS dan seorang ibu dari korban meninggal dalam salah satu kecelakaan Boeing 737 MAX, yang menewaskan 346 orang.
Ketika ditanya apakah dia menawarkan untuk mundur atau berencana mengajukan surat pengunduran diri, Muilenburg menjawab: "Tidak."
Muilenburg menghadapi pertanyaan kritis selama berjam-jam terkait pengetahuannya soal peristiwa, yang menyebabkan Boeing 737 MAX jatuh di Indonesia dan Etihopia. Insiden tersebut berujung pada larangan penerbangan di seluruh dunia. Ia mengaku bahwa Boeing akan mengandangkan pesawat tersebut setelah kecelakaan pertama pesawat milik maskapai Lion Air tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
"Kecelakaan ini terjadi dalam pengawasan saya. Saya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan ini," kata Muilenburg, yang gelar ketua dewan miliknya dicopot awal Oktober ini.
Jawaban tersebut tidak memuaskan parlemen AS. "Anda benar benar tidak menyadari bahwa Anda memiliki pesawat yang rusak, yang memperlihatkan ketidakmampuan dan atau kelalaian yang begitu parah. Atau, Anda memang sudah tahu bahwa pesawat Anda rusak, tetapi masih berupaya melemparkannya ke pasar, dalam kasus ini hanya korupsi yang jelas," kata Jesus Garcia, anggota parlemen dari negara bagian Illinois.
"Anda kapten pesawat ini. Budaya kelalaian, ketidakmampuan atau korupsi berawal dari atasan dan itu dimulai dari anda," kata Garcia. "Saya rasa sudah waktunya Anda mengajukan surat pengunduran diri, iya kan?"
ANTARA
Berita terkait
Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing
1 hari lalu
Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua
1 hari lalu
Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.
Baca SelengkapnyaLagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia
2 hari lalu
Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan
13 hari lalu
Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang
14 hari lalu
Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan
14 hari lalu
Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?
Baca SelengkapnyaAkibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak
14 hari lalu
Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara
16 hari lalu
Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.
Baca SelengkapnyaBareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat
16 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.
Baca SelengkapnyaSimak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group
17 hari lalu
Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.
Baca Selengkapnya