TEMPO Interaktif, Jakarta:Saran terkahir IMF, makro ekonomi dibereskan dulu, agar pasar mempercayai kondisi moneter Kepala Perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk kawasan Asia Pasifik, Daniel Citrin menegaskan akan tetap bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, ada atau tidak IMF di sini. Citrin mengungkapkan hal itu di Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (6/5). Menurutnya Indonesia sudah mempertimbangkan opsi untuk keluar dari program IMF yang didukung oleh ketetapan MPR dalam sidang tahunan yang lalu Citrin menghimbau pemerintah untuk menstabilkan kondisi makro ekonomi lebih dahulu sebelum bahkan sesudah keluar dari IMF pada akhir Desember 2003. Ini penting, kata Citrin, Agar pasar tetap mempercayai kondisi moneter di Indonesia. Menurutnya, pemerintah harus sangat hati-hati dalam menghitung dan memperkirakan kondisi keuangan di dalam negeri. Pengelolaan keuangan serta kebijakan memelihara kondisi makro ekonomi, disebut Citrin, sebagai langkah yang harus dilakukan pemerintah tanpa IMF kelak. Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti usai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz kemarin menegaskan, Indonesia akan keluar dari program IMF pada 2004 tanpa letter of intent (surat pernyataan kesanggupan). Keputusan ini sejalan dengan mandat MPR tahun lalu yang diputuskan dalam sidang tahunan. Cintrin memperkirakan, ekonomi Indonesia akan tumbuh dalam kisaran 3,5 hingga 4 persen. Kita tau virus SARS akan berdampak negatif pada ekonomi di Asia, katanya. Untuk itu, ia tidak terlalu optimis memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menteri Keuangan Budiono berkali-kali menegaskan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi akan mencapi 4 persen seperti yang dipatok dalam APBN 2003. Budiono beralasan sektor ekspor Indonesia sangat beragam sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh perang Irak maupun mewabahnya virus SARS. Namun, Citrin mengatakan dampak negatif SARS tersebut sejauh ini masih bisa dikendalikan. Kami masih berharap pertumbuhan 3,5-4 persen masih bisa tercapai. Saya Optimis, katanya. (Bagja Hidayat-TNR)