Media Asing Heboh Soal Pencalonan Nadiem Makarim Sebagai Menteri

Reporter

Bisnis.com

Senin, 21 Oktober 2019 20:05 WIB

Pemilik LSPR, Prita Kemal Gani dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim dalam MoU kerjasama LSPR dengan Go-Jek di bidang penelitian, 15 Mei 2018. Foto: LSPR Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta -Masuknya Nadiem Makarim ke dalam jajaran calon menteri kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi santapan awak media. Tak hanya disorot di dalam negeri, nama besar Bos Gojek tersebut terbukti mampu memikat media internasional dan menempatkannya dalam judul-judul pemberitaan.

Tak lama setelah tersiar kabar dipanggilnya sosok muda berusia 35 tahun itu ke Istana Presiden pada Senin, 21 Oktober 2019, laman South China Morning Post mempublikasikan berita dengan judul “Indonesia’s Gojek CEO Nadiem Makarim resigns to join new Jokowi Government”.

Outlet berita yang dimiliki Alibaba Group ini mengabarkan bahwa Nadiem disebut-sebut kemungkinan akan diserahi tanggung jawab sebagai menteri di bidang pendidikan atau mengurusi usaha kecil dan menengah.

Selain South China Morning Post, ada pula CNBC yang mengonfirmasikan perihal bergabungnya Nadiem dalam kabinet baru Presiden Jokowi melalui judul “Gojek names co-CEOs after founder Makarim leaves to join Indonesia’s new cabinet”.

Kantor berita berbasis di Amerika Serikat (AS) ini mengabarkan perihal pengumuman sosok pengganti Nadiem setelah CEO perusahaan penyedia layanan transportasi daring itu memutuskan menerima tawaran Presiden Jokowi untuk bergabung.

Advertising
Advertising

“Kami sangat bangga bahwa founder Gojek kami akan memainkan peran signifikan dalam membawa Indonesia maju ke panggung dunia,” tulis juru bicara Gojek dalam suatu pernyataan.

Gojek disebut akan menghadirkan pemimpin baru, Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek untuk berbagi tanggung jawab menjalankan perusahaan sebagai co-CEO.

Tak ingin ketinggalan, media asal Singapura Channel News Asia merilis berita berjudul “Gojek CEO Nadiem Makarim quits to join Indonesian cabinet, replacements named” dengan mengutip laporan Reuters.

Nadiem dituliskan mengaku akan mundur dari jabatannya di Gojek karena menerima posisi sebagai menteri. Berdasarkan informasi dari media di Tanah Air, Nadiem disebut-sebut berpotensi mengisi peran menteri di bidang ekonomi digital atau pendidikan.

Kepastian dan perincian mengenai peran Nadiem sendiri dikabarkan akan diumumkan oleh Presiden Jokowi pekan ini. Sementara itu, melalui artikel Bloomberg berjudul “Gojek’s 35-Year-Old Chief is Joining Indonesia’s New Cabinet”, founder perusahaan modal ventura East Ventures, Willson Cuaca melihat bahwa kabinet baru Presiden Jokowi akan diramaikan oleh kalangan muda dengan kemampuan mumpuni.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia menghargai apa yang telah mereka lakukan untuk negara ini. Bagi Gojek, perusahaan mencapai titik bahwa meskipun Nadiem mengundurkan diri, bisnis berjalan seperti biasa,” terang Willson.

Mengawali Gojek pada tahun 2010, Nadiem Makarim terpilih sebagai salah satu dari 50 tokoh yang mendefinisikan bisnis global pada tahun 2018 oleh Bloomberg Businessweek.

Dewasa ini, Gojek hari memiliki lebih dari 2 juta driver dan 400.000 merchant, sementara aplikasinya telah diunduh lebih dari 155 juta kali di Asia Tenggara.

Berita terkait

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

22 jam lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

3 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 hari lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

3 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

3 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

4 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

4 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

4 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya