Suciwati Berharap Presiden Jokowi Bentuk TPF Munir Baru

Kamis, 17 Oktober 2019 01:36 WIB

Suciwati menjawab pertanyaan wartawan di sela acara Pembacaan Dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Meninggalnya Munir di Wisma Kalimetro, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu sore, 16 Oktober 2019. Acara ini berlangsung sampai malam. TEMPO| ABDI PURMONO

TEMPO.CO, Malang — Aktivis hak asasi manusia Suciwati mengingatkan sekaligus menagih janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menuntaskan kasus kematian sang suami, Munir Said Thalib. Hingga kini belum diungkap siapa dalang pembunuhan Munir pada 7 September 2004.

Suciwati mengatakan, kasus kematian pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) dan Imparsial itu merupakan tanggung jawab negara, siapa pun presidennya. Kasus tersebut sudah berumur 15 tahun dan Presiden Jokowi, kata dia, sebenarnya mampu menyelesaikan kasus kematian Munir jika punya kemauan.

“Bukan saling lempar tanggung jawab. Harusnya fokus bagaimana menyelesaikan masalahnya, itu yang lebih penting. Kami akan terus mendorong lembaga-lembaga dan aparat penegak hukum untuk turut berpartisipasi menyelesaikan kasus ini,” kata Suciwati, Rabu sore, 16 Oktober 2019.

Suciwati menyampaikan hal itu di sela acara Pembacaan Dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Meninggalnya Munir di Wisma Kalimetro, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Acara yang berlangsung hingga malam tersebut dihadiri Koordinator Kontras Yati Adriyani dan 80-an aktivis mahasiswa.

Dia mengajak masyarakat untuk terus kritis karena, selain kasus kematian Munir, masih ada kasus-kasus yang belum diselesaikan. Pembacaan Dokumen TPF merupakan pengingat kepada presiden maupun lembaga dan aparat terkait untuk sungguh-sungguh menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

Menurut dia, Presiden atau lembaga terkait jangan terkesan menggampangkan masalah dengan beralibi dokumen TPF telah hilang. Sangat aneh jika dokumen sepenting itu bisa hilang. Suciwati dan kawan-kawan menganggap hal itu sebagai upaya pemerintah untuk terus mengulur-ulur waktu penuntasan kasus kematian Munir.

“Sangat aneh jika dokumen sepenting itu dinyatakan hilang oleh negara. Kami berharap, kalau presidennya aktif, bentuklah kelompok TPF yang baru. Ini yang kami inginkan,” ujar Suciwati.

Suciwati dan kawan-kawan sangat berharap Presiden Jokowi mau membentuk TPF kematian Munir yang baru di masa periode kedua jabatannya. Jokowi pernah menyatakan tiada mempunya beban setelah resmi memenangi Pemilihan Presiden 2019 sehingga ia tak punya alasan untuk membiarkan kasus kematian Munir terkatung-katung. Jokowi sendiri pernah berjanji menuntaskan kasus Munir di awal-awal jadi presiden.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

4 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

6 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

9 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

10 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

14 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

14 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

15 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

15 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya