Kabut Asap Belum Reda, Sumsel Akan Tabur Empat Ton Garam

Selasa, 15 Oktober 2019 14:39 WIB

Sejumlah siswa SMP pulang lebih awal usai diumumkannya libur terkait kondisi kabut asap yang pekat di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 14 Oktober 2019. Kondisi kabut asap yang sangat pekat membuat Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan pemberitahuan bagi sekolah untuk meliburkan sekolah. ANTARA FOTO/Feny Selly

TEMPO.CO, Palembang - Sejauh ini kebakaran hutan, lahan dan kebun di Sumatera Selatan sudah menghabiskan 145 ribu hektar dan kabut asap pun tak kunjung reda. Menyikapi hal itu, Gubernur Herman Deru berjanji akan bergotong royong memadamkan api di daerah Ogan Komering Ilir (OKI) yang sebagian besar merupakan kawasan gambut.

“Besok kita akan kedatangan pesawat lebih besar yakni jenis Hercules guna melakukan penebaran garam sebanyak 4 ton lebih,” katanya, Selasa, 15 Oktober 2019.

Upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tersebut merupakan salah satu cara yang diterapkan untuk memancing turunnya hujan utamanya di daerah rawan Karhutla. Modifikasi cuaca hampir setiap hari dilakukan dengan menggunakan pesawat Cassa dengan penebaran 800 Kg garam.

Selain menebar garam untuk menyemai bibit hujan buatan, pemadaman dari udara juga dilakukan dengan Water Bombing . Untuk operasi pemadaman udara ini telah disiapkan 9 unit helikopter, ditambah dengan 2 unit heli melakukan patroli patauan jalur udara.

Dari pantauan jalur udara dan satelit yang berlangsung kemarin, setidaknya terdapat 18 titik api (fire spot) yang tergolong besar dengan keakuratan 80 persen. Namun bila dilihat dari jalur darat terpantau 22 titik api yang kecil sehingga tidak terpantau dari udara atau satelit. Menurut Herman, titik api sebagian besar berada di lahan gambut dan sebagian lagi lahan kosong yang tersebar di 16 desa di Kabupaten OKI, Musi Banyuasin yakni diwilayah Kecamatan Bayu Lincir.

Advertising
Advertising

Lahan-lahan tersebut beberapa di antaranya merupakan lahan produktif seperti perkebunan sawit, kebun karet hingga lahan gambut. Sebagai akibat dari peristiwa itu, udara di sejumlah kota masuk kategori tidak sehat serta jarak pandang dapat membahayakan dunia penerbangan dan transportasi laut dan darat.

Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat, hingga kemarin kebakaran tahun ini telah menghabiskan 144.291 hektare yang terdiri atas lahan mineral maupun gambut. Kabupaten OKI tercatat sebagai daerah paling parah mengalami kebakaran dengan 61.652 hektare (42 persen), Musi Banyuasin (Muba) 32.824 hektare (22,7 persen), Banyuasin 24.845 hektare (17,2 persen), Ogan Ilir 7.665 hektare (5,3 persen), Musi Rawas Utara atau Muratara 6.276 hektare (4,3 persen), Muara enim 5.179 hektare (3,6 persen). Sedangkan sisanya terjadi di beberapa kabupaten lainnya.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kabupaten OKI tersebar di 16 desa dengan jumlah 22 titik. Yakni meliputi daerah Pampangan, Cengal, Sungai Menang, Pedamaran, Tanjung Lubuk, Pampangan, Kayu Agung, Tulung Selapan dan Pangkalan Lapam. Karhutla di kawasan tersebut, kata Herman Deru, memberikan kontribusi besar terjadinya kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang.

Berita terkait

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

19 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Jalur Mudik, Berikut Daerah yang Diprioritaskan

35 hari lalu

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Jalur Mudik, Berikut Daerah yang Diprioritaskan

BMKG bersiap merekayasa cuaca di jalur mudik bila dibutuhkan. Mengamankan perjalanan 193 juta pemudik. dari cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

40 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

43 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

46 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

51 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

52 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

52 hari lalu

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

Mulai besok BNPB segera gelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Jilid 2 untuk cegah bencana hidrometeorologi atau banjir di Pantura, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

52 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

53 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya