Soal Tol Langit Palapa Ring, Keamanan Siber Disarankan Diperkuat

Reporter

Antara

Selasa, 15 Oktober 2019 08:25 WIB

Presiden Joko Widodo saat peresmian pengoperasian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin 14 Oktober 2019. Saat ini sedang dibangun untuk wilayah Indonesia bagian Timur tahap1 untuk jalur Mataram-Kupang, sepanjang 1.800km. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha menyarankan pemerintah memperkuat keamanan siber untuk memberi rasa aman bagi warganet terkait dengan pengoperasian Palapa Ring Timur atau Tol Langit.

"Selain ada potensi ekonomi, juga ancaman penyalahgunaan bertambah seiring makin banyaknya penduduk Indonesia yang mengakses internet," kata pakar keamanan siber Pratama Persadha kepada ANTARA di Semarang, Selasa pagi, 15 Oktober 2019.

Pratama menggarisbawahi pentingnya negara mengelola dan mengamankan data masyarakat. Apalagi, keberadaan Palapa Ring Timur ini akan mempercepat penambahan pemakai internet di Tanah Air. Bahkan, dia memperkirakan bakal tembus ke angka 200 juta di akhir 2020.

Ia lantas mengutip data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyebutkan hingga akhir 2018 pemakai internet di Tanah Air mencapai 171,1 juta warganet. Sebagian besar di antara mereka adalah generasi milenial.

Dominasi milenial ini, menurut Pratama, tentu akan membuat aktivitas ekonomi digital di Indonesia bagian timur terus bertambah, asal syaratnya infrastruktur harus siap terlebih dahulu.

Ia mencontohkan ojek daring dan ekspedisi pengiriman barang untuk mendukung marketplace (situs web atau aplikasi daring yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko). Keduanya tidak bisa berjalan jika infrastruktur dasar seperti jalan tidak ada atau sangat minim.

Oleh karena itu, lanjut dia, jaminan keamanan siber oleh Pemerintah harus dikuatkan. Dalam hal ini, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bisa membantu pengamanan jaringan milik lembaga negara.

"Pengamanan juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga sepanjang sangat diperlukan," kata Pratama yang pernah menjadi Pelaksana Tugas Direktur Pengamanan Sinyal Lemsaneg (sekarang BSSN).

Selain itu, kata dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini, pemerintah perlu hadir untuk memberikan jaminan stabilitas keamanan di wilayah timur Indonesia.

Ia menekankan, "Jangan sampai kemudian penyedia jasa internet atau internet service provider (ISP) takut untuk membangun infrastruktur dan mendatangkan sumber daya manusia (SDM) ke sana."

ANTARA

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

9 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

12 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

2 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

3 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

4 hari lalu

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

Pengetahuan soal keamanan siber dan cara menjaganya tidaklah cukup. Keamanan data harus terus dipraktikkan sehari-hari dan menjadi budaya sosial.

Baca Selengkapnya

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

4 hari lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya