Senat Mahasiswa FKM Protes World Tobacco Asia Digelar di Surabaya

Senin, 14 Oktober 2019 18:15 WIB

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) mengelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (21/12). Dalam Aksi ini Mereka menuntut secara tegas Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai pengaman produk tembakau yang di usulkan oleh Kementerian Kesehatan agar RPP tersebut tidak di sahkan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Surabaya - Puluhan perwakilan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia dari berbagai kampus di Indonesia berunjuk rasa di kantor Pemerintah Kota Surabaya, Senin, 14 Oktober 2019. Mereka memprotes acara World Tobacco Asia 2019 di Grand City Mal Surabaya pada 16-17 Oktober 2019.

Koordinator ISMKMI Ahmad Syauqi mengatakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat menolak pelaksanaan pameran tembakau dan alat-alat produksi rokok itu di Surabaya karena tidak sejalan dengan beberapa peraturan pemerintah. Di antaranya Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok dan Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2019.

“Juga tidak sejalan dengan predikat Kota Layak Anak yang diperoleh Surabaya,” kata Syauqi, Senin 14 Oktober 2019.

Menurut dia, agenda World Tobaco Asia membawa dampak buruk bagi masa depan bangsa. Sebab, kata Syauqi, masa depan bangsa ditentukan oleh tiga hal, yakni kesehatan, pendidikan dan demokrasi.

“Sebagai mahasiswa yang mendukung upaya pengendalian tembakau di Indonesia, kami mengecam pelaksanaan kegiatan World Tobacco Asia di Surabaya,” kata mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Makassar itu.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya Santi Martini yang turut berunjuk rasa mengatakan aksi ISMKMI bertujuan mengingatkan prestasi yang diraih Kota Surabaya tak tercoreng oleh kegiatan World Tobaco Asia. “Mahasiswa ini konsen membantu citra Surabaya sebagai kota yang peduli pada kesehatan masyarakat,” kata dia.

Perwakilan ISMKMI yang berunjuk rasa terdiri dari Universitas Airlangga, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Tadulako Palu, Universitas Muslim Indonesia Makassar dan sejumlah perwakilan kampus lain di Malang.

Pihak Pemerintah Kota Surabaya sempat mengajak pengunjuk rasa masuk ke Balai Kota untuk berdialog, namun ditolak. Sebab mereka hanya ingin beraudiensi dengan Wali Kota Tri Rismaharini. Namun Risma sedang ada kegiatan lain. Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Eddy Christijanto mengaku kegiatan World Tobacco merupakan agenda Kementerian Perdagangan. “Kami sempat meminta jadwalnya dimundurkan, tapi kewenangan tetap di Kemendag,” kata dia.


Berita terkait

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

2 jam lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

10 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

11 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

12 jam lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

14 jam lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

17 jam lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

18 jam lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

19 jam lalu

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

Kemendikbud mendorong penerima KIP Kuliah untuk maju dan berkembang.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

19 jam lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

20 jam lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya