BEI Ajak Emiten Bursa Entaskan Kemiskinan

Senin, 14 Oktober 2019 14:41 WIB

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi saat diskusi bersama redaksi dan manajemen Tempo di gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengajak perusahaan tercatat atau emiten di BEI untuk terlibat dalam program pengentasan kemiskinan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG's). Bursa, kata Inarno, berinisiatif untuk mendorong perusahaan memberi prioritas dalam pengentasan kemiskinan.

"Kami bersama dengan UNDP dan juga Bappenas berinisiatif lewat kegiatan ini supaya emiten listed lebih prioritas SDG's yang terkait penurunan kemiskinan. Ini tujuan kami," kata Inarno kepada media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019.

Adapun hari ini United Nation Development Program (UNDP) bersama dengan Bappenas dan BEI mengelar acara "Ring The Bell SDGs in Business: International Day for the Eradication of Poverty". Acara ini digelar untuk memperingati Hari Anti Kemiskinan Sedunia yang jatuh setiap 17 Oktober.

Inarno mengatakan pengentasan kemiskinan lewat SDG's tak bisa hanya mengandalkan pelaksana dari pemerintah, tetapi juga harus melibatkan sektor swasta. Apalagi swasta memiliki potensi besar untuk meningkatkan sumber daya dan membuka akses peluang ke pasar.

"Sektor swasta menyediakan lapangan pekerjaan serta barang dan jasa untuk banyak orang dengan lebih efektif daripada pemerintah atau lembaga bantuan," kata Inarno dalam acara yang sama.

Karena itulah, Inarno mengajak semua perusahaan tercatat BEI untuk berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan SDG's. Secara khususnya, dalam perilaku dan strategi perusahaan.

Inarno juga menuturkan, sebagai anggota Climate Bond Initiatives dan Sustainable Stock Exchange Initiative, BEI berkomitmen untuk mengimplementasikan program yang konsisten sesuai dengan SDG's. Baik secara internal maupun mendorong kepada emiten bursa.

Di internal BEI, kata Inarno, Bursa telah menurunkan hambatan bagi publik untuk masuk ke pasar modal. Salah satunya melalui penurunan jumlah lot saham dan program Yuk Nabung Saham.

Kebijakan ini bertujuan untuk memperbesar akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki alternatif investasi yang lebih baik demi kesejahteraan hidup. "Semoga melalui acara ini kita semakin terbuka untuk jadi manusia dan perusahaan yang lebih baik," ujar Inarno.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

17 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

18 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

4 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

11 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

15 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

17 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

19 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

26 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

32 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

32 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya